Jatim Dihadang Banjir Lahar Dingin

Jatim Dihadang Banjir Lahar Dingin

KEDIRI –  Pasca erupsi Gunung Kelud, kini lahar dingin menerjang kawasan Jawa Timur (Jatim). Diantara yang mulai dibanjiri tadi malam yakni Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.Sekitar 15 warga dan relawan terjebak akibat terputusnya akses jalan tersebut. 

\"Jembatannya putus karena lahar dingin,\" ujar Camat Ngantang Mulyono seperti yang dikutip dari detik.com.
Terputusnya jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter ini dipastikan, setelah Mulyono dan tim lainnya mendatangi lokasi beberapa saat lalu.
\"Kondisi masih gelap, evakuasi kami rencanakan besok. Meskipun ada jalan yang memutar, tapi hanya bisa dengan jalan kaki,\" ujarnya.
Ia menjelaskan, jembatan itu merupakan akses Dusun Klanggon menuju Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang.
Ada sekitar 15 orang tengah berada di dusun tersebut. \"Mereka sedang pulang, memperbaiki rumah yang rusak dari pengungsian,\" jelasnya

Sementara itu, sejumlah pengungsi sudah mulai pulang ke rumah masing-masing. Sekitar 900 pengungsi yang semula menempati lokasi di balai desa dan balai pamitran, gereja GKJW Segaran sudah pulang sejak sekitar pukul 10.00 kemarin.

                Pantauan Radar Kediri sekitar pukul 11.00 kemarin, dua lokasi pengungsian di Segaran sepi pengungsi. Yang terlihat hanya beberapa petugas dan personel TNI yang masih berada di sana. \"Pengungsi pulang setelah makan pagi tadi,\" kata Dwija Kristianto, Kades Segaran.

                Lebih lanjut Dwi mengatakan, sekitar pukul 08.00 kemarin masih ada sekitar 120 pengungsi di kantor desa dan balai pamitran gereja GKJW. Tetapi, setelah makan pagi ratusan pengungsi yang merupakan warga desa Sempu, Ngancar itu pulang semua.

                Tak hanya di lokasi pengungsian Segaran, di lokasi pengungsian balai desa Tawang, para pengungsi juga menyusut drastis. Jika semula di balai desa Tawang, SMP 2 dan di gedung olahraga Tawang total ada sekitar 1.056 pengungsi, hingga kemarin hanya tinggal 295 orang saja.

                Sisanya, para pengungsi dari desa Sugihwaras, Ngancar itu sudah pulang semua. \"Yang di gedung olahraga dan di SMP 2 sudah kosong. Pulang semua,\" kata Kaur Pemerintahan Desa Tawang, Harmiko.

                Meski para pengungsi sudah banyak yang pulang, tetapi bantuan logistik dari para donatur terus mengalir. Di posko Segaran ada ratusan kardus air mineral, mi instan dan beberapa jenis makanan lainnya.

                Pemandangan serupa juga terlihat di balai desa Tawang. Melimpahnya logistik di balai desa ini membuat petugas posko menolak pemberian bantuan berupa barang. \"Ini tadi (donatur, Red) saya minta untuk ke Sugihwaras dan disalurkan langsung,\" terang Harmiko.

                Lalu, bagaimana dengan ratusan kardus logistik yang ada di balai desa Segaran\" Dwi mengatakan, kemarin posko sudah sepakat untuk membawa ratusan kardus logistik ke desa Sempu, tempat tinggal para pengungsi di sana.

                Kemarin sore, beberapa truk dikerahkan untuk mengangkat logistik tersebut ke desa Sempu. Selanjutnya, pihak desa yang diminta menyalurkan langsung pada warganya. \"Ini sedang kami buatkan berita acara serah terima barang dan jumlahnya,\" imbuh Dwi ditemui sekitar pukul 15.00 kemarin.

                Sementara itu, sepulang para pengungsi dari lokasi penampungan di desa Segaran, kompleks balai desa dan gereja GKJW Segaran langsung sepi. Hanya terlihat beberapa orang yang tengah berbenah di sejumlah posko bantuan yang ada di sana. Jika sebelumnya ratusan pengungsi  masih ada di dalam balai pamitran gereja GKJW, kemarin hanya ada beberapa personel mariner yang tinggal di sana.

(ut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: