Dua Kecamatan, Rata dengan Lumpur

Dua Kecamatan, Rata dengan Lumpur

KEDIRI - Tidak hanya di Desa Damarwulan, Kecamatan Kepung yang diterjang oleh lahar dingin pada Selasa (19/2) sekitar pukul 17.00. Banjir lahar juga melewati lahan persawahan di Kecamatan Kandangan dan Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. Akibatnya, area persawahan rata dengan lumpur.

Terjangan banjir yang terjadi pada Selasa malam lalu memang baru pertama kali terjadi. Sebelumnya, banjir tidak pernah menutupi area persawahan yang menyebabkan tanaman padi rata dengan lumpr. Seperti diungkapkan oleh Solekan, 60, warga Desa Karangtengah, Kecamatan Kandangan pada tahun 1990 lalu, letusan gunung Kelud tidak pernah mengirim banjir lahar dingin seperti yang terjadi dua hari lalu. \"Dulu kami masih bisa panen,\" katanya.

                Sedangkan saat ini, semua sudah tertutupi oleh lumpur. Dan petani juga belum berani mengingat lumpu yang dalam dan takut akan ada najir susulan. \"Sepertinya padi tidak akan normal,\" katanya. Kakek empat cucu ini juga mengatakan, lahar dingin tidak hanya meluluhlantahkan area persawahan beberapa kandang ayam petelur yang berada di desanya juga terkena terjangan.

                \"Punya Kmituo aja sekitar 15 ribu ekor ayam yang hanyut,\" katanya. Informasi itu ia peroleh langsung dari Kepala Dusun (kamituo), Budiono pemilik salah satu ternak ayam petelur di area persawahan dekat dengan aliran lahar sungai Konto.

                Hingga sore kemarin, tanggul pasir yang menjadi akses jalan yang menghubungkan Dusun Gedungrejo ke Dusun Roronggo, Desa Karangtengah Kecamatan Kandangan tidak bisa dilewati. Tanggul yang biasanya digunaan oleh kendaraan baik roda empat ataupun truk ini masih diterjang oleh derasnya air berwarna cokelat pekat. \"Tanggulnya tidak bisa dilewati,\" ujarnya singkat.

                Sementara, Feri Caturwijaya, 35, ketua pemuda Desa Gedangan, Kecamatan Kandangan, mengatakan sekitar 25 kepala keluarga yang berada di desanya dan tinggal dibantaran sungai Konto sudah dievakuasi. \"Kita hanya mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa, mereka diungsikan di Balai Desa Klampiasan yag datarannya tinggi\" paparnya. Hingga saat ini, warga di desanya, masih aman begitu juga debit air masih normal.

                Hal yang sama juga terjadi di Kecamatan Badas. Kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Jombang ini juga luluh lantah akibat lumpur. Puluhan hektar lahan padi milik warga di Desa Selangkingrejo Kecamatan Badas masih ditutupi lumpur. Sebagian warga ada yang turun untuk mlihat kondisi padinya. Maraiati, 44, warga setempat mengatakan, jika tahun ini warga di desanya banyak yang gagal panen karena padi hanyut dan masih tertutupi oleh lumpur. \"Warga kalau malam hari masih mengingsi,\" kata ibu dua anak itu.

                Saat kejadian Selasa (18/2) sekitar pukul 19.00, dia bersama keluarganya langsung berhamburan keluar rumah. \"Pas kejadian lampu sempat mati, buat warga panik dan takut,\" ucapnya. Namun dia bersyukur keluarganya selamat.

                Sementara Humas Pemerintahan Kabupetan Kediri Edhi Purwanto dihubungi via telepon mengatakan belum mengetahui berapa kerugin akibat bencana lahar dingin. \"Kami akan menurunkan tim untuk mendata kerugian petani ini,\" katanya. Sebeb tidak hanya petani padi di dua Kecamatan yang terkena dampak lahar dingin, beberapa rumah yang terendam banjir di Desa Damarwulan Kecamatan Kepung juga akan ditindaklanjuti.

Beredarnya isu adanya korban jiwa akibat lahar dingin yang terjadi dua hari lalu dibantah Wakapolres Kabupaten Kediri Kompol Alfian Nurrizal. Terpisah dia mengatakan jika belum ada korban jiwa akibat terjangan banjir tersebut. \"Tidak ada Mas,\" katanya singkat. Dia hanya menghimbau agar warga berhati-hati untuk antispasi adanya banjir akibat curah hujan yang lebat. Setidaknya di Kecamatan Puncu, ada empat titik yang mesti diwapadai. \"Tim kami sudah ada dilokasi rawan untuk memberi peringatan jika terjadi banjir,\" tambahnya.

(c1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: