Mengunjungi Karya Seni Indonesia di Museum Etnologi Vatikan

Mengunjungi Karya Seni Indonesia di Museum Etnologi Vatikan

 Pada 1925 Paus Pius XI memamerkan lebih dari 100 ribu benda-benda seni itu. Pameran tersebut sukses besar sehingga mendorong Vatikan untuk mendirikan museum etnologi. Pada 12 November 1926 museum etnologi resmi dibuka.

 \"Indonesia punya 1.135 benda seni di museum ini,\" ujar Sapta Nirwandar kepada Jawa Pos. 

 Koleksinya cukup lengkap. Misalnya, 24 replika relief Candi Borobudur buatan 1920-an yang menceritakan perjalanan hidup Siddharta Gautama hingga menjadi Buddha. Relief tersebut dipajang secara khusus di ruang permanen yang sangat luas. \"Koleksi negara lain tidak ada yang dipajang seperti ini,\" kata Sapta.

 Sebagian besar koleksi Indonesia memang berasal dari kunjungan pejabat Indonesia ke Vatikan. Namun, ada juga yang merupakan oleh-oleh para paus saat berkunjung ke tanah air. Paus yang pertama mengunjungi Indonesia adalah Paus Paulus VI pada November 1970. Ketika itu paus dioleh-olehi patung khas Asmat, gendang, dan dua telur kasuari.

 Begitu pula Paus Yohanes Paulus II yang datang ke Indonesia pada 1989. Mendiang paus yang akan dinyatakan sebagai santo (orang suci) dua bulan lagi itu mendapat cenderamata wayang golek, wayang kulit, dan gunungan.

 Salah satu koleksi yang juga dipajang secara apik adalah tiga kelir (layar) wayang bergambar gunungan, Sri Kresna, dan Puntadewa. \"Koleksi ini lama teronggok. Sekarang telah direstorasi. Bagus, kan,\" kata Sapta sambil menunjuk kelir wayang yang dipajang dengan cahaya temaram itu.

 Ada juga topi upacara masyarakat Papua yang berhias bulu-bulu cenderawasih. Topi itu juga baru direstorasi. \"Bayangkan, mereka mau memelihara barang kita. Masak kita nggak?\" kata Dubes RI di Vatikan Budiarman Bahar.

 Memang, sebelum ini benda-benda seni itu disimpan begitu saja. Pada pameran kali ini \"hanya\" 191 item benda seni yang dipajang. Sebenarnya masih ada yang lain, namun masih direstorasi dan didata.

 Ketua Tim Restorasi di Museum Etnologi Vatikan Stefania Pandozy memimpin tim beranggota sembilan orang, seluruhnya perempuan. Mereka bertugas memperbaiki dan mendata benda-benda seni milik museum tersebut. Dia mengaku bahagia bisa ikut melestarikan benda seni Indonesia. Terlebih, kata dia, kesenian Indonesia menggambarkan bahwa negeri tersebut begitu kaya, beragam, namun tetap harmonis. Itu sejalan dengan tema pameran, Indonesia, Land of Harmony.

 \"Tapi, saya nggak mau bicara banyak. Biarkan benda itu yang bicara sendiri tentang harmoni negara mereka, bukan tim restorasi,\" ujarnya.

 \"Saingan\" Indonesia pada jajaran koleksi Museum Vatikan memang sangat berat. Koleksi Nusantara itu harus bisa menarik perhatian puluhan ribu pengunjung museum yang sebagian besar bergegas untuk segera masuk ke Kapel Sistina, tempat fresco karya Michelangelo terpampang.

 Karena itu, begitu memasuki jalur museum, pengunjung rata-rata memotong kompas untuk menuju ke lokasi museum utama tanpa melewati museum etnologi, museum filateli dan numismatik, Museum Gregorio Profano, serta Museum Pio Cristiano yang berada pada satu lokasi.

 Hanya tour guide  yang kerap melewati jajaran museum tersebut. Itu pun dengan langkah bergegas. Jawa Pos mencoba ikut tur yang dipandu agen Caput Mundi. Kepada Angelo, guide siang itu, koran ini bertanya tentang pameran Indonesia di museum etnologi tersebut. Angelo hanya menoleh sebentar, lalu menjawab, \"Ah, ini hanya pameran yang dibuka beberapa bulan lalu. Ayo, cepat. Kita harus ke Kapel Sistina,\" serunya.

 Justru pengunjung-pengunjung individu yang mampir dan berfoto-foto di lokasi pameran Indonesia. \"Ekshibisi ini seharusnya ada penjaga dan pemandu tetapnya. Biar tidak kosong,\" ungkap Jamie Clark, warga Australia. \"Kalau tidak, lihat, pengunjung sepi,\" tambahnya.

 Persaingan menarik minat memang berat. Tapi, setidaknya Indonesia sudah mendapat tempat spesial di Museum Vatikan. Khusus di museum etnologi, hanya Indonesia yang punya display permanen cukup besar. Yakni, replika relief Candi Borobudur. Lokasi pameran pun sangat luas. Yakni, 400 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: