>

Kejari Bidik Proyek Drainase Lopak Aur

Kejari Bidik Proyek Drainase Lopak Aur

MUARABULIAN - Kejaksaan negeri (Kejari) Batanghari akan segera mengecek dan memeriksa Pengerjaan proyek pembangunan Drainase sepanjang 1422 meter. Dii RT 4 hingga RT 6 Desa Lopak Aur Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari yang diduga pengerjaan asal jadi.

Kasi Intel Kajari Muara Bulian, M Husaini, ketika dikonfirmasi mengatakan, Bahwa pihaknya akan segera mengecek pengerjaan proyek drainase tersebut yang diduga asal jadi. \"Setelah mendapat informasi Kita akan periksa proyek tersebut,\"ujar Husaini.

Menurut Husaini saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data, jika data sudah lengkap baru pihaknya turun kelapangan. Apalagi proyek tersebut merupakan dana ABPN pusat untuk pembangunan percepatan infrastruktur pedesaan. \"Proyek ini dananya dari pusat dan langsung kerekening desa, dan jika dalam pengerjaannya salah tentu akan diproses,\" ujar Husaini.

Diakui Husaini pihaknya baru mengetahui kalau proyek pembangunan drainase Desa Lopak Aur tersebut diduga asal jadi dari pemberitahaan dimedia massa. \"Kita baru mengetahui dari media massa, dan akan kita bidik proyek tersebut, apalagi pengerjaanya waktu pengerjaannya sudah lewat dan sekarang masih dikerjakan,\"katanya.

Lantas kapan pihak kejaksaan akan turun kelokasi, dikatakan dia dalam waktu dekat ini pihaknya akan turun kelokasi. \"Kita tinggal menunggu waktu untuk turun, yang jelas dalam minggi ini kita turun,\"tukasnya.

Sekedar dikatahui pengerjaan pembangunan proyek drainase di desa lopak aur kecamatan pemayung kabupaten batanghari sepajang 1422 meter merupakan proyek tahun 2013, dengan menelan dana yang cukup besar yakni senilai Rp 245000000 juta dari APBN pusat dan juga termasuk swadaya masyarakat lopak aur senilai 2 juta rupiah.

Dengan waktu pengerjaannya 11 november hingga 30 desember 2013,  namun pengerjaan proyel tersebut dikeluhkan warga karena dinilai asal jadi, bahkan hingga pertengahan januari 2014  proyek tersebut masih dikerjakan rekanan.

Efendi salah seorang tokoh pemuda desa lopak aur ketika dikonfirmasikan sejumlah wartawan dilokasi mengatakan bahwa pengerjaan proyek drainase ini dinilai asal jadi dan diduga rawan penyimpangan. \"Proyek drainase ini diduga asal jadi coba lihat sendiri bagimana pengerjaannya\"kata dia sambil menunjuk pengerjaan proyek tersebut.
Dikatakan dia proyek ini merupakan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Akan tetapi pengerjaan dilapangan tidak memuaskan masyarakat.

Lebih lanjut Pen bahwa masyarakat sangat kecewa dengan pembangunan proyek ini, pen menduga bahwa proyek ini dikerjakan tidak sesuai dengan progresnya. Bisa dilihat dari kedalamanya serta cara pengerjaanya. Sehingga proyek ini diduga asal selesai saja.
\"Biasanya yang namanya drainase iti kedalamnya tidak kurang dari 30 Cm, namun kita lihat sekarang hanya 10 Cm saja. Kan jelas pengerjaan ini asal-asalan\", sesalnya.

Dia juga berharap agar pihak kejari atau pun lembaga terkait dapat segera memeriksa pembangunan proyek ini. Menurutnya bahwa pengerjaan proyek ini benar-benar asal jadi, sehingga menyebabkan kerugian negara, dan berharap kepada lembaga terkait untuk bertindak, agar pengerjaanya tidak main-main. \"Proyek inikan sudah lewat batas waktu yang sudah ditentukan, oleh karna itu kami berharap agar pihak kejari atau pun kepolisian apa pun namanya, agar turun kelapangan untuk mengecek langsung kondisi pengerjaan proyek ini, kami sangat kecewa karna kami menganggap pengerjaan proyek ini sudah keterlaluan dan main-main\", sebutnya.

(Adi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: