Kejar Aset Anas Melalui Ruhut
JAKARTA-Setelah menyita beberapa aset terkait Anas Urbaningrum, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rupanya masih terus melakukan perburuan. Untuk mengetahui aset-aset milik tersangka penerimaan gratifikasi proyek Hambalang itu, penyidik meminta keterangan dari Ruhut Sitompul. Dia mengamini apa yang dituduhkan M. Nazaruddin selama ini.
Pemeriksaan terhadap Ruhut Sitompul sendiri berjalan cepat, hanya sekitar dua jam. Dia mengatakan penyidik telah mencercanya dengan 30an pertanyaan termasuk soal aset. Namun, dia enggan membeberkan detik pemeriksaannya. \"Fokus mengenai yang berkaitan dengan sahabatku, Anas Urbaningrun. Ditanya soal aset-aset,\" ujarnya.
Ruhut mengaku bukan seorang pengarang cerita, jadi dia tidak bisa memberikan banyak keterangan kepada penyidik. Banyak yang tidak diketahuinya terkait aset mantan ketua umumnya di Partai Demokrat itu. Versi Ruhut, ketidaktahuannya membuat penyidik tidak menanyakan soal ada tidaknya pemberian Mahfud Suroso ke Anas.
Begitu juga saat suami Athiyyah Laila itu menjadi ketua Komisi X DPR. Ruhut mengaku tidak tahu apakah Anas pernah menerima hadiah atau bentuk lain dari PT Adhi Karya selaku pemenang tender proyek Hambalang maupun Mahfud Suroso. \"Itu tadi ditanya, terkait dengan Komisinya Anas (komisi X). Ku bilang, aku nggak satu komisi. Jadi aku nggak tahu,\" imbuhnya.
Soal aset, sejak awal masuk ke gedung KPK sekitar pukul 11.38 WIB sudah menyatakan tidak banyak tahu. Pengetahuannya selama ini hanya didapat dari M. Nazaruddin yang juga mantan Bendahara Umum PD. Jadinya, politisi bekas pemain sinetron hanya mengulang perkataan Nazaruddin.
\"Aku katakan yang pernah aku dengar dari Nazaruddin,\" terangnya. Namun, soal apa saja yang dia dengar dari terpidana kasus Wisma Atlet Sea Games itu, dia enggan membukanya. Alasannya, Ruhut bukanlah orang yang melihat aset Anas secara langsung.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selain soal aset penyidik juga kembali menyinggung tentang perannya sebagai tim sukses Anas. Kepada penyidik dia menyebut keterlibatannya menjadi tim karena sudah dikenal banyak orang. Tetapi, soal apa yang dilakukan Anas selama kongres, dia kembali mengaku tidak tahu.
Ruhut juga sempat menyinggung sikap Anas dan timnya yang kerap berusaha memasukkan Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ke pusaran kasus Hambalang. Dia membenarkan sebagai steering committee (SC), Ibas memang tahu soal kongres, tapi tidak ada kaitan dengan Anas. \"Ya nggak (perlu dipanggil) lah,\" katanya.
(dim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: