Longsor Kayu Aro Segera Diturap
KUALA TUNGKAL- Saat ini minimnya tenaga medis di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, menjadi polemik tersendiri bagi Pemkab Tanjabbar. Hal ini diperparah dengan sulitnya Pemkab untuk merekrut tenaga medis siap pakai dari dalam Kabupaten untuk ditempatkan di wilayah-wilayah yang membutuhkan termasuk rumah sakit di dalam kota hingga kedaerah pelosok.
Terkait permasalahan ini, Sekretaris Deerah (Sekda) Tanjabbar, Mukhlis meminta kepada Dinas Kesehatan agar dapat melakukan kerjasama dengan Perguruan tinggi, yang ada fakultas medis, seperti kesehatan, kebidanan, maupu keperawatam baik di Jambi ataupun di luar Jambi. Langkah tersebut untuk mencari dan merekrut tenaga kesehatan yang siap pakai untuk Kabupaten Tanjabbar.
\"Ini yang akan kita pinta dinas Kesehatan untuk menjalankan Pola kerjasama guna mencari dan menempatkan tenaga medis yang kita perlukan,\" ujarnya.
Dalam hal ini,diakuinya juga pemkab melalui APBD berencana membiayai pendidikan kedokterann, bagi putra-putri deerah asalkan dengan syarat yang bersangkutan mau ditempatkan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Tanjab Barat.
Semua peserta yang memenuhi sarat seperti umur, masuk dalam katagori yang diperlukan dan lulus dalam seleksi saat masuk ke perguruan tinggi akan di biayai oleh Pemkab.
\"Saya yakin dengan mengunakan metode itu, dunia kesehatan di tanjabbar akan berkembang,\" ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, kurangnya tenaga medis terutama dokter spesialis di Tanjabbar membuat pemkab mengajukan 1000 formasi tenaga kesehatan pada penerimaan CPNS yang rencananya akan dilakukan pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: