>

Gara-Gara Ponsel, Napi Lapas Tangeran Bentrok

Gara-Gara Ponsel, Napi Lapas Tangeran Bentrok

JAKARTA -  Pengawasan terhadap penggunaan ponsel di lapas ternyata masih juga bobol. Persoalan ponsel diduga menjadi penyebab keributan antarnapi di lapas Pemuda Kota Tangerang kemarin. Akibatya, empat narapidana dan satu pegawai lapas terluka hingga harus dilarikan ke RS.

                Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto dalam keterangan persnya menuturkan, keributan tersebut terjadi antara napi blok C dan D yang mayoritas warga Tangerang dengan napi blok B yang mayoritas warga asal Maluku. Kejadian berlangsung sekitar pukul 11.10, menjelang waktu salat Jumat.

                Kejadian tersebut bermula saat pintu blok B, C, dan D dibuka karena ada kegiatan rutin. Dalam kegiatan yang sebenarnya diawasi oleh para sipir itu, salah satu penghuni Blok B tiba-tiba mengaku kehilangan ponsel. Napi tersebut curiga jika ponselnya dicuri oleh penghuni blok D. Cekcok pun tidak terhindarkan antara napi Blok B dan D.

                Cekcok tersebut lalu berlanjut menjadi keributan. \"masing-masing kelompok saling lempar batu dan bambu,\" terang Rikwanto kemarin. para sipir yang awalnya berupaya melerai keributan itu piun akhirnya tidak bisa berbuat banyak. Bahkan, satu pegawai lapas bernama Sukarno Ali menjadi korban lemparan batu. Dia mengalami luka sobek di bagian atas kepala.

                Selain Ali, empat napi lainnya juga menjadi korban. Yakni, Renold, Alex, Ace, dan Renhard. Keempatnya terluka di bagian kepala dan wajah. Keributan baru bisa diatasi setelah sekitar 200 anggota Polres Tangerang dan Brimob Polda Metro Jaya dikerahkan untuk melerai perang tersebut.

                Usai melerai, para napi dilokalisir ke bloknya masing-masing. Untuk sementara, blok-blok tahanan tersebut dikunci. \"Langkah berikutnya, dilakukan penjagaan di tiap sudut lapas dengan kekuatan sekitar 260 orang pasukan gabungan,\" lanjutnya. terdiri dari Brimob, Polres, Polsek, dan beberapa anggota TNI.

                Kalapas Pemuda Tangerang Sugeng Irawan mengungkapkan keributan itu tidak sampai meluas karena langsung diantisipasi satgas lapas bersama petugas TNI dan Polri. \"Sekitar pukul 11, keributan sudah bisa diredam,\" papar Sugeng. Usai keributan itu, Sugeng mengaku petugas lapas dibantu personel TNI dan Polri langsung mengadakan sweeping.

                Sugeng mengakui kejadian itu tak lepas dari minimnya tenaga sipir. Menurut dia hanya ada empat regu yang bertugas melakukan penjagaan. \"Empat regu itu terdiri dari 26 orang. Saat kejadian sebenarnya ada 16 orang yang berjaga tapi tahanan kami jumlahnya 2 ribu orang. Jadi tentu pengawasan sulit sekali dilakukan,\" ujarnya. Lapas Tangerang juga masih dalam kategori overload. Sebab penjara itu sebenarnya hanya berkapasitas 1.350 orang.

                Kasubdit Komunikasi Dirjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Akbar Hadi Prabowo mengungkapkan persoalan petugas jaga itu mulai tahun ini sudah berupaya diselesaikan dengan melakukan rekrutmen di sejumlah kantor wilayah. \"Kebutuhan tambahan personel kami sebanyak 25 ribu orang. Itu mulai tahun ini bertahap mulai kami penuhi,\" ujar Akbar.

(byu/gun)

               

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: