Mayat Tewas di Kolam Gubernura Diduga Akibat Tersengat Listrik
JAMBI- Masyarakat di sekitaran komplek kantor Gubernur Jambi, Telanai Pura dibuat heboh dengan temuan mayat yang mengambang di kolam depan kantor Gubernuran Jambi.
Mayat yang terapung tersebut adalah Antoni Satria ( 38 ) warga jalan Parluhutan Lubis, Lorong Bungo Tanjung RT .01 Kecamatan Telanai pura warga Telanaipura.
Marfauzi (47) selaku ketua Rt, mengatakan, Ia baru mendapat kabar setelah ada warga yang melapor.\" Mayat tersebut memang warga saya,namanya \" ungkap Marfauzi saat dikonfirmasi Wartawan saat di Polsek Telanai Pura.
“Dikatakannya juga kalau warganya tersebut kurang waras karena mempunyai kelainan jiwa sedikit. “Ya kalau warga saya tersebut memang ada kekurangannya,” sapanya kepada Wartawan.
Sementara itu, saksi mata Gilang yang sedang bermain bola di lapangan Gubernuran mengatakan kepada Wartawan, sebelum mayat tersebut meninggal ,mayat sempat mengajak berenang dirinya dengan teman-temannya ,namun dirinya menolak.
\" Dia ( Red, Mayat ) sempat ngajak saya dan juga teman-teman berenang di dadalam kolam tapi kami ngak mau,\" tuturnya kepada Wartawan.
Begitu juga dengan saksi lain, Dian (17) mengatakan juga kepada Wartawan kalau dirinya juga sempat melihat korban sebelum tewas keliling lingkaran kolam, namun saat duduk diatas semen kolam korban sempat memegang salah satu kabel dari dalam kolam dan langsung masuk kedalam kolam.
“Saya tidak tau kalau bapak tersebut tewas di dalam kolam, namun saya sempat melihat korban sebelumnya memegang kabel warna hitam dari dalam kolam,” sapanya kepada Wartawan.
Saat Wartawan mengkorfirmasi Kapolsek Telanaipura Kompol P. Aritonang dikantornya mengatakan dirinya mendapat kabar itu langsung karena salah seorang melapor ke Polsek dalam peristiwa tersebut, setelah itu dirinya langsung ke tempat kejadian.
,” Ya kita dapat laporan itu langsung dari saksi mata bahwa sanya ada kejadian penemuan mayat di kolam depan kantor gubernur,” ujarnya.
Ditambahkannya, guna menyelidiki penyebab kejadian mayat yang diduga tyersengat listrik di dalam kolam tersebut, langsung dibawa ke Kamar Zenajah Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi.
“ Untuk sementara, kita bawa dulu Mayat ke RSUD Raden Mattaher Jambi untuk divisum, sedangkan identitas korban sudah kita dapatkan dan juga saksi-saksi sebanyak tiga orang juga kita periksa,” tandasnya kepada Wartawan.
Sementara itu, di Merangin, Warga Desa Tanjung Gedang Kecamatan kemarin (6/5) dihebohkan dengan penemuan tubuh pemuda. Tubuh pemuda yang ditemukan sudah tak bernyawa tersebut berada persis didepan halaman SD No 65 Merangin.
Penemuan mayat tersebut sekitar pukul 06.50 WIB, dimana posisinya dalam keadaan tertidur diantara kayu dan tiang sekolah SD. Menurut informasi saat ditemukan tubuh pemuda yang teridentifikasi bernama Rusli Ali bin Helmi (28) warga Desa Tanjung Gedang yang kesehariannya bekerja sebagai petani. Sontak warga yang melihat langsung berteriak. Pemuda tersebut diduga warga sebagai korban pembunuhan.
Tak lama berselang, Polisi dari Polsek Pamenang dan Satreskrim Polres Merangin langsung tiba di TKP. Setelah melakukan identifikasi singkat, dibagian muka sebelah kanan terdapat bekas luka dan berdarah. Sementara korban saat itu diduga berjalan kaki. Korban meninggal diduga akibat terkena benda keras.
Usai diidentifikasi Polisi, tubuh korban langsung dibawa ke Puskesmas Pamenang guna diotopsi. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui pasti motif dibalik tewasnya pemuda tersebut.
Kapolres Merangin AKBP Satria Yusada melalui Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Ike Yulianto Wicaksono mengatakan saat ditemukan posisi tubuh korban tergeletak dihalaman bagian luar SD.
\"Ditemukan warga dengan posisi tergeletak dan sudah tewas,\" kata AKP Ike.
Terkait dugaan sementara tewasnya pemuda tersebut, AKP Ike belum bisa memastikan penyebabnya. Sebab saat diidentifikasi ada luka seperti terjatuh dibagian kepala belakang dan mengeluarkan darah. Sementara itu korban hanya berjalan kaki.
Jika dibunuh, ujar AKP Ike dari hasil olah TKP sementara lokasi ditemukannya tubuh korban tak jauh dari pemukiman warga.
\"Penyebabnya apakah korban meninggal akibat sakit atau meninggal akibat jatuh masih belum diketahui,\" kata AKP Ike.
Namun menurut keterangan warga sekitar, korban diduga memiliki kelainan emosional. Bahkan jika sakit tersebut kambuh, korban sering mengambil sawit warga untuk dijual. .
\"Kita belum bisa memastikan itu, sebab saat ini masih meneliti hasil visum serta memeriksa saksi dan olah TKP,\" singkat AKP Ike.
(cok/bjg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: