Seekor Ikan Terbang Dapat Satu Sisir Pisang

 Seekor Ikan Terbang Dapat Satu Sisir Pisang

 Harga barang yang dipakai untuk transaksi sudah baku sehingga tidak pernah terpengaruh inflasi seperti yang terjadi di pasar pada umumnya. \"Di sini kami tidak terpengaruh harga minyak yang naik. Karena minyak juga dibuat secara alami sehingga kami tinggal menukarnya dengan barang lain,\" ujar Fauziyah.

 Pasar barter tersebut rupanya telah dijadikan komoditas wisata bagi pemerintah desa setempat. Karena itu, pengunjung asing yang akan ikut dalam proses transaksi maupun hanya melihat-lihat pemandangan langka tersebut perlu \"membayar\" tiket lebih dulu kepada petugas pasar. Biasanya pengunjung akan digiring ke kantor kepala desa. 

 \"Mister, mari ikut saya ke kantor. Daftar nama dulu,\" ujar petugas itu berulang-ulang kepada seorang turis asing yang ingin mengabadikan kegiatan jual beli di pasar tersebut.

 Setelah didaftar, si turis akan diminta memberikan sumbangan untuk pembangunan desa. Besarnya bervariasi. Turis lokal membayar Rp 50.000, sedangkan turis asing Rp 75.000. \"Ini dana untuk pembangunan di sini.\"

 Aktivitas Pasar Wulandoni bukan hanya proses barter antara penjual dan pembeli. Yang lebih terlihat adalah proses interaksi di antara warga dari berbagai kawasan itu. Meski dari desa yang berbeda dan belum saling kenal, mereka cepat akrab dan guyub. Padahal, warga dari Lamalera kebanyakan beragama Nasrani. Sedangkan warga dari pegunungan umumnya beragama Islam. \"Saya jadi punya banyak saudara di sini, padahal semula saya tidak kenal,\" ucap Rosa.

(*/c9/ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: