Kenali Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut
DALAM beberapa waktu terakhir ini, banyak anak-anak yang terkena penyakit seperti cacar, tapi timbulnya lebih sering di tangan, kaki dan mulut. Biasanya orangtua membawa anaknya berobat dengan keluhan sariawan yang banyak di mulut dan anak-anak susah makan dan menelan.
Setelah diperiksa ke dokter ternyata didapatkan bintik-bintik merah di mulut, telapak tangan dan kakinya disertai demam yang tidak terlalu tinggi. Sebenarnya penyakit apakah ini?
Penyakit ini di dunia kedokteran disebut dengan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau Penyakit Kaki, Tangan dan Mulut (KTM) atau istilah yang lebih popular di masyarakat kita adalah Flu Singapura.
Sebenarnya istilah Flu Singapura adalah kurang tepat, karena dalam dunia kedokteran tidak di kenal istilah demikian. Mengapa di sebut Flu Singapura karena September tahun 2000 penyakit ini pernah menjadi wabah di Singapura.
Menuurt dr. Nuriyah bahwa penyakit KTM adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh virus RNA yang masuk kedalam Family Picornaviridae, Genus Enterovirus. Genus Enterovirus terdiri dari virus coxsackie A, virus Coxsackie B, Echovirus dan Enterovirus.
“Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie 16. Sedangkan yang memerlukan perawatan, karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi ke otak bahkan sampai meninggal adalah Enterovirus 71,” ujar dr. Nuriyah yang bertugas sebagai dokter di Puskesmas Rawasari ini.
Dikatakannya bahwa penyakit KTM sangat menular dan bisa terjadi dalam tiap musim, terutama musim panas. KTM adalah penyakit umum yang menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang-kadangsampai 10 tahun). Anak yang lebih besar bahkan remaja juga bias terkena, namun jarang.
“Penularan bisa melalui kontak langsung dan tidak langsung. Penularan secara langsung yaitu dari orang ke orang yaitu melalui droplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau lesi pada kulit dan mukosa. Penularan kontak tidak langsung melalui barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu seperti mainan, boneka, piring, gelas dan sendok,” bebernya.
Masa inkubasi (masuknya virus kedalam tubuh sampai menimbulkan gejala klinis) sekitar 4-6 minggu dan waktu terkena penyakit 3-7 hari.
Selain itu dikatakan dr. Nuriyah yang praktek di Jalan TP Sriwijaya RT 03 Nomor 88 Kelurahan Rawasari bahwa gejala awal adalah demam tidak tinggi 2-3 hari. Lalu diikuti sakit tenggorokan, sehingga anak-anak tidak mau makan dan minum, tidak ada nafsu makan, pilek, nyeri perut, ruam atau sariawan di mulut, tangan dan kaki serta bokong.
“Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulkus di mulut seperti sariawan terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Timbul ruam atau vesikel (lepuh memerah/kemerahan yang kecil dan rata) di telapak tangan dan kaki yang umumnya tidak gatal,” akunya.
Pada umumnya penyakit KTM ini dijelaskan Nuriyah bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari. Namun kadang beberapa anak mengalami gejala-gejala yang mengkhawatirkan untuk kesehatannya yang harus di waspadai orangtua.
“KTM yang harus di waspadai jika anak menderita demam sangat tinggi, dehidrasi sedang sampai berat, sesak, kesadaran menurun atau kejang. Jika anak mengalami seperti ini harus di rawat di rumah sakit,” ujarnya.
Sedangkan penularan juga sering terjadi di tempat yang padat seperti Tempat Penitipan Anak (TPA) atau sekolah. Untuk mencegah penyakit ini penting kembali untuk menerapkan kebersihan, hygiene serta sanitasi dengan memperhatikan kesehatan lingkungan dan perorangan misalnya dengan selalu mencuci tangan, desinfeksi peralatan makanan, mainan, handuk yang memungkinkan terkontaminasi dan hindari kontak dengan penderita KTM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: