>

Dirawat 10 Tahun, Rusak 15 Menit

Dirawat 10 Tahun, Rusak 15 Menit

Kemacetan parah terpantau sampai flyover Mayangkara yang berjarak sekitar 2 km dari area CFD. Melihat kepadatan itu, polisi akhirnya menutup kembali akses Jalan Raya Darmo. Penutupan dilakukan tepat di perempatan depan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Arus lalu lintas baru benar-benar lancar sekitar pukul 10.00.

Ditemui di depan Taman Bungkul, Risma mengatakan, kerusakan taman sepanjang 1 kilometer itu sangat merugikan. Perlu juga diketahui bahwa pembangunan taman ini dilakukan sejak 2003. \"Lebih dari 10 tahun untuk membangun taman. Kami sedang hitung kerugiannya berapa, tapi pasti ratusan juta rupiah,\" keluhnya.

Apalagi, ternyata event organizer (EO) pembagian es krim gratis tidak mengantongi izin dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) atau Pemkot Surabaya. Bahkan, camat setempat juga tidak mengetahui adanya acara ini. \"Acara ini ilegal dan memanfaatkan CFD,\" ujar Risma.

Karena itu, tegas dia, pihaknya akan memidanakan pihak penyelenggara karena merusak fasilitas umum berupa taman kota. \"Kerugian juga harus diganti. Kalau berkoordinasi dengan pemkot, bisa diantisipasi. Wong tahun baru saja tidak ada masalah kok,\" ujarnya.

Saat ditanya apakah ada tanaman langka yang rusak, dia mengaku masih menghitungnya. Di Taman Bungkul dan median jalan ini memang ada tanaman langka. \"Tanaman langka sedang dilihat, rusak atau tidak. Yang pasti, tanaman ini mahal. Misalnya, Pandan Lorek ini, yang kecil saja Rp 100 ribu dan Pagoda Rp 100 ribu,\" keluhnya.

Siang kemarin Risma bersama petugas DKP langsung membongkar taman yang rusak. Dua backhoe dikerahkan untuk membuat galian. Mobil penyiram air juga dikerahkan untuk menyemprotkan air sebelum tanaman baru ditanam.

Sebagian pejabat pemkot juga langsung membuat surat pernyataan agar ditandatangani panitia penyelenggara. Pemkot memberikan batas waktu hingga 14 Mei untuk membayar ganti rugi taman yang rusak. Bukan hanya itu. Bagian hukum pemkot juga berembuk untuk melaporkan tindakan perusakan taman itu ke Polrestabes Surabaya.

Asisten Brand Manager Wall\"s Ice Cream Kaninia Radiatni, selaku pihak yang membagikan es krim gratis itu menuturkan, soal perizinan acara di Taman Bungkul diserahkan kepada event organizer (EO) asal Surabaya. Dia menerima laporan dari EO bahwa perizinan sudah beres.

\"Saya tidak tahu persis. Ada EO Surabaya yang ngurusin. Tapi, sepanjang pengetahuan saya sudah diurusin,\" ujarnya. Dia tak mau menyebutkan nama EO yang disewa untuk mengurusi event tersebut.

Kaninia mengungkapkan, pihaknya siap mengganti semua kerusakan taman akibat acara bagi-bagi es krim gratis. Dia juga meminta maaf kepada warga Surabaya atas insiden tersebut. Dia tak menyangka bahwa jumlah masyarakat Surabaya dan sekitarnya yang datang ke Taman Bungkul mencapai puluhan ribu orang. \"Kami akan bantu pihak Surabaya untuk merapikan kembali,\" imbuhnya.

Terhadap rencana wali kota Surabaya yang mengajukan tuntutan pidana dan perdata atas kerusakan taman, Kaninia tak mau berkomentar panjang lebar. Dia menyebutkan akan berkoordinasi dengan manajemen pusat untuk menyikapinya.

Namun, yang jelas, dalam waktu dekat akan ada orang dari PT Unilever Indonesia yang menemui wali kota. Dia menyebutkan, bagian public relation segera dikirim untuk meminta maaf secara langsung. \"Langsung dari pusat akan ke sini,\" ujarnya.

Kegiatan pembagian es krim itu merupakan bagian dari acara serupa di delapan kota besar di Indonesia. Selain di Surabaya, acara serupa dilaksanakan di Jakarta, Bandung, dan Palembang. Di Surabaya, sengaja dipilih Taman Bungkul karena memanfaatkan moment car free day yang biasa dihadiri banyak orang. Sebab, kegiatan itu ditargetkan bisa masuk rekor Muri.

(idr/jun/fim/c2/nw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: