Penyuluh di Sarolangun Kurang Optimal
SAROLANGUN - Andi, warga Kelurahan Tanjung Rambai, Kecamatan Sarolangun, mengaku penyuluhan dalam bidang pertanian di Sarolangun, dirasakan lapisan masyarakat belum optimal.
‘’Selama ini Dinas Pertanian dan para tenaga penyuluh masih belum maksimal dalam bekerja. Di samping jumlah penyuluh yang masih kurang, SDM dan juga tingkat asimilasi dengan masyarakat juga masih sangat rendah. Sehingga tingkat pengetahuan masyarakat dalam bertani masih memakai pola lama, ini sangat jauh dibandingkan dengan daerah lain di luar Sarolangun,’’ tuturnya.
Selain itu, indikator ini dapat dilihat dari hasil produksi pertanian yang setiap tahunnya tidak ada peningkatan, di daerah lain, satu hektar sawah kini dapat menghasilkan padi antara 9 hingga 12 ton. Sementara Sarolangun masih berkisar antara 4 sampai 6 ton. \"Jadi dibutuhkan sitem dan pengetahuan baru untuk meningkatkan hasil pertanian rakyat, disamping tentunya tugas pemerintah memperbaiki sarana pengairan kepada petani,\" ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Sakwan, mengatakan, kalau satu hektar hasil untuk pertanian berupa padi, hasilnya tergantung pemiliharaan petani. \"Hasil panen coba kita lihat di Kecamatan Batang Asai, berkisar 7,4 dan 7,6 ton satu hektar,” jelasnya.
Kalau mau hasil bagus dan sesuai yang diharapkan, akunya, semua itu tergantung pemiliharaan petani. ‘’Untuk penyuluh bukan urusan pertanian, pihaknya hanya menangani urusan produksi,’’ tandasnya.
(feb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: