>

Pemberian Subsidi Harus Jelas

Pemberian Subsidi Harus Jelas

Data Pedagang Diragukan

JAMBI- Persoalan pemberian subsidi kepada pedagang Angso Duo nantinya ketika akan mendapatkan lapak, kios atau los di lokasi yang baru mengemuka dalam paripurna di DPRD, kemarin. Fraksi-fraksi di DPRD menegaskan, mekanisme pemberian subsidi dan besarannya harus jelas untuk pedagang yang akan menempati kios, los atau ruko di lokasi itu.

          Seperti disampaikan Syahbandar, juru bicara Fraksi Gerakan Keadilan. Dia menegaskan, dalam perjalanannya, pembangunan pasar Angso Duo ini memiliki permasalahan yang cukup kompleks. Mengingat, banyak pihak yang terlibat di dalamnya.

          Dalam surat Gubernur 29 April lalu, perihal mohon persetujuan rancdangan kerjasama nomor 3, huruf C point 4 disebutkan, pedagang lama akan diberikan subsidi bantuan uang muka sebesar 30 persen dari total pembayaran uang muka kontribusi oleh investor sebesar Rp 4, 385 M. “Subsidi pada para pedagang ini sangat rentan dalam pelaksanaannya. Karena melihatkan ratusan pedagang dengan berbagai tipe los, kios dan dagangan. Makanya Pemprov harus segera memiliki mekanisme pemberian subsidi untuk menghindari tumpang tindih pembayaran,” tegasnya.

          Selain itu, dia juga menegaskan, hak pedagang lama harus diprioritaskan berdasarkan data yang sudah divalidasi. “Data terakhir mengacu pada sidang paripurna 13 Maret 2013, Dinas Pasar Kota Jambi menyebutkan pedagang 3. 716, terdiri dari 3.202 pedagang tetap, 514 PKL. Sementara pedagang yangf di SK-kan Walikota sebanyak 2. 688 pedagang hingga selisih 1. 028 pedagang. ini harus divalidasi dan dituntaskan,” tandasnya.

          Sementara itu, Harbeng Masni, juru Bicara Fraksi Demokrat menjelaskan, agar jangan sampai ada tumpang tindhi dalam pelayanan bersama, pihaknya mempertanyakan apakah sudah ada batasan pembagian hak dan kewajiban antara Pemprov dan Pemkot Jambi. “Apakah jumlah pedagang yang sudah ditetapkan melalui SK Walikota nomor 917 tahun 2012 termasuk PKL yang saat ini sudah melimpah ruah ke jalan raya dapat tertampung di lokasi yang baru,” ujarnya.

          Sementara Abdul Jalil, juru bicara Fraksi Golkar juga menyampai hal yang sama. Fraksi Golkar meminta Pemprov memberikan perlindungan kepada pedagang pasar Angso Duo lama dengan memberikan jaminan. “Bagaimana mekanisme yang dilakukan PT Eraguna Bumi Nusa (pihak kegita, red) tentang jaminan posisi strategis, fasilitas yang akan diperuntukkan pada pedagang sehingga tak ada diskriminasi,” tegasnya.

          Fraksi Hanura melalui juru bicara Adman Djambak menyampaikan hal yang sama. Mereka meminta pedagang lama diprioritaskan dan djamin di pasar yang baru.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar usai paripurna menjelaskan, pada prinsipnya Dewan mendukung rancangan kerjasama Angso Duo untuk dibahas lebih lanjut. “Namun yang penting taat aturan dan saling menguntungkan pada prinsipnya,” ungkapnya.

“Ada subsidi, dalam ini nanti harus adil, tak ada yang berbeda. Yang lebih penting lagi, diprioritaskan mereka pedagang yang sudah lama disana dan sesuai data yang ada,” tambahnya.

Dikatakannya, memang semua orang akan merasakan yang namanya adil itu seperti apa. “Kalau dalam agama itu  meletakkan sesuatu pada tempatnya, itu yang namanya adil. Umpamanya seperti orang punya istri muda, apakah sama porsinya dengan istri tua. Tentu yang tua lebih banyak porsinya karena dia lebih lama hidupnya disana,” ujarnya.

Dia menegaskan, subsidi ini ada adalah untuk membantu pedagang. “Kebijakan kita jelas, subsidi ada untuk membantu mereka yang mungkin jualan hanya habis dalam satu hari, tak ada simpanan uang,” katanya.

Sementara Ketua DPRD Provinsi Jambi, Effendi Hatta usai paripurna juga menerangkan, soal rencana peletakan batu pertama pembangunan yang rencananya akan dilaksanakan 17 Mei, pihaknya tak melarang. “Hanya saja sesuai jadwal, tanggal 26 kita mengadakan paripurna pengesahan rancangan kerjasama dan juga dua ranperda.” ungkapnya.

Diterangkannya juga, pansus Angso Duo ini akan dibentuk besok (hari ini, red). “Tinggal lagi nanti tanggal 26 kalau selesai diambil keputusan, hanya saja kalau ada pembahasan yang sedikit alot lagi ya diundur sedikit tak masalah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: