Berpeluang Muncul Calon Boneka
Untuk itu ia menegaskan, jangan sampai calon gubernur ini mempercayai sepenuhnya mesin partai, karena belum ada bukti partai ini secara penuh menyokong seorang calon. “Soliditasnya itu diragukan,” tandasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi, Cornelis Buston (CB) mengatakan, partainya sudah memastikan kembali memajukan kandidat incumbent, Hasan Basri Agus (HBA) diperebutan orang nomor satu di Jambi untuk periode 2015-2020 mendatang. Tinggal lagi saat ini menentukan siapa yang akan menjadi pendamping HBA.
“Mungkin setelah Pilpres sudah diketahui siapa pendampingnya, kalau sekarang belum ada,” katanya.
Untuk rekan koalisi, menurut CB masih dilakukan penjajakan. Meski tanpa koalisi dengan 9 kursi di DPRD provinsi partai berlambang merci ini bisa mengusung Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi tersebut sendiri.
“Sebenarnya tanpa koalisi pun kita bisa mengusung sendiri, tetapi kita juga melakukan komunikasi dengan partai lain, seperti Golkar. Sampai saat ini belum ada yang final,” tukasnya.
Sedangkan Partai Golkar yang punya 8 kursi di DPRD provinsi, sebelumnya sudah secara gamblang menyatakan akan mendukung HBA. Meski ini belum sepenuhnya formal sesuai dengan mekanisme partai, karena harus disesuaikan dengan rekomendasi DPP Golkar yang akan melakukan survei dan penentuan kandidat.
“Sikap sementara Partai Golkar Provinsi Jambi, berdasarkan hasil survei dan berbagai pengamatan kita di lapangan, sampai saat ini tetap mendukung HBA sebagai calon Gubernur Jambi. Karena HBA kader kita yang kita karyakan ke Partai Demokrat untuk sementara waktu,” ujar Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap.
Ia berharap, arah dukungan ini ke depannya tidak akan berubah, apalagi waktu untuk pelaksaan Pilgub sudah mendekat. Dukungan ini diberikan juga karena alasan beberapa kader Golkar yang saat ini menjabat sebagai kepala daerah masih ingin mengabdi di daerahnya masing-masing dan belum siap maju di Pilgub.
“Seperti Sy Fasha, Cek Endra, Sukandar dan Al Haris. Mereka ingin fokus dengan daerahnya masing-masing. Ini membuktikan mereka bertanggungjawab, karena mereka dipilih oleh rakyat jadi harus menjalankan amanah rakyat hingga habis masa jabatannya. Setelah itu baru berfikir mau kemana,” akunya.
Sementara itu, PDIP belum juga menunjukkan tanda-tanda arah politiknya dalam menghadapi Pilgub Jambi 2015 mendatang. Partai berlambang kepala banteng ini masih bersabar untuk melihat perkembangan politik seraya fokus menghadapi Pilpres yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
Sekretaris DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto juga pernah menyatakan, partainya tidak mempermasalahkan sikap partai lainnya, seperti Golkar yang terlebih dahulu menyatakan akan mengusung kandidat incumbent, Hasan Basri Agus (HBA) menjadi calon gubernur.
Edi mengaku, partainya tidak takut ketinggalan kereta. Karena diakuinya PDIP yang punya 7 kursi di DPRD provinsi adalah partai mapan yang punya modal perahu, basis yang jelas, termasuk juga kader yang potensial yang layak dimajukan. Apalagi jika Jokowi, Capres yang diusung PDIP menang, maka peta politik diperebutan BH 1 tentu akan berubah.
“Politik itu momentum, apalagi kalau Jokowi menang jadi presiden, peta politiknya akan berbeda nanti. Siapa yang diusung PDIP akan bisa menang. PDIP juga tidak krisis kader, hanya saja momentumnya saja harus tepat untuk memunculkannya,” akunya.
Namun ia enggan menyebutkan siapa saja kadernya yang layak untuk dimajukan karena pihaknya masih akan melihat hasil survei. Meski demikian, ia mengimbau bagi kader yang ingin maju silahkan turun melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat. “Bagi kader-kader yang berminat kita imbau untuk sosialisasi ke masyarakat,” tukasnya.
Kandidat yang mencuat juga sudah melakukan komunikasi dengan PDIP. Tetapi baru sebatas komunikasi biasa minta izin untuk maju. “Belum ada yang intens, ada ketemu tidak sengaja dan minta izin maju. Kita katakan silahkan sosialisasi. Pak HBA ada juga komunikasi dengan kita, Zumi Zola juga ada,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: