Wanda Hamidah Terluka
JAKARTA - Politikus PAN Wanda Hamidah tidak sepakat dengan pasangan yang diusung partainya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pasalnya, dia menilai Prabowo diduga terlibat dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM), khususnya kerusuhan Mei 1998 dan penculikan aktivis. Karena itu, dia memilih mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
\"Saya deklarasi di Twitter dukung Jokowi-Jusuf Kalla. Memang, tidak ada pemimpin yang sempurna, tapi kita harus pilih yang terbaik,\" kata Wanda dalam diskusi Mengingat dan Mengupas Kasus Mei 1998 yang diselenggarakan Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci) bekerja sama dengan Freedom Institute di Cikini, Jakarta, kemarin (19/5).
Menurut Wanda, semua pihak atau aparat penegak hukum yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM 1998, baik kalangan TNI maupun Polri, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan pengadilan. Termasuk, Prabowo yang secara administratif mendapat hukuman pemecatan dari TNI.
Jika Jokowi-JK nanti terpilih sebagai presiden dan wakil presiden dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan, lanjut Wanda, dirinya meminta mereka berkomitmen menuntaskan kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM yang terjadi selama ini. \"Siapa pun yang terpilih nanti, jangan jadikan kasus ini sebagai komoditas politik. Meski saya dukung Jokowi-JK, nanti saya tagih, komitmen Anda atas kasus Mei 98 ini seperti apa? Tetap akan saya tagih,\" tutur Wanda.
Terkait dengan sikap politik PAN yang berkoalisi dan mendukung Prabowo sebagai capres, Wanda merasa terluka. Pasalnya, sedari awal, salah satu alasan dirinya memutuskan terjun ke dunia politik adalah mendesak penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu yang dinilainya turut menodai perjalanan reformasi seperti yang diperjuangkannya dulu dalam gerakan mahasiswa 1998. \"Dan saat ini, ketika ketua umum saya berkoalisi, ini menjadi luka yang harus saya telan dalam-dalam. Saya terluka. Saya tetap tidak bisa menerimanya. Di mana pun para aktivis 98 berada, idealisme itu tetap akan mereka bawa,\" kata alumnus Universitas Trisakti tersebut.
(zul/JPNN/c7/tom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: