>

Dua Tribun Mengejar Waktu

Dua Tribun Mengejar Waktu

KICK off pembukaan PIala Dunia Brasil 2014 antara tuan rumah melawan Kroasia bakal digelar 17 hari lagi di Arena Corinthians, Sao Paulo. Namun, stadion di kawasan Itaquera, pinggiran Sao Paulo, itu belum juga rampung. Terutama dua tribun di belakang gawang.

      Jawa Pos kembali mendatangi Arena Corinthians Sabtu (25/5) setelah sebelumnya sempat melihat progress stadion pada 18 April lalu. Dalam waktu hampir dua bulan itu, perkembangan pembangunan belum siknifikan. Yang berubah dari saat Jawa Pos ke sana sebelumnya hanya banner di ujung atap stadion yang bergambar logo Piala Dunia dan ucapan selamat datang.

      Dua tribun yang pada 18 April lalu belum selesai juga masih belum terlihat tuntas. Sebagian besar kursi sudah terpasang. Tapi sejumlah besi-besi konstruksi yang menopang kursi itu terlihat belum permanen. Saat Jawa Pos bertandang ke Itaquera, cuaca sedang gerimis. Pekerja lantas memasang semacam kain terpal pada salah satu sisi tribun agar pekerja tetap bisa bekerja saat hujan. Dari jauh terlihat mereka masih sibuk mengelas.

      Pengerjaan Arena Corinthians kini terus mengejar waktu. Dengan hanya 17 hari tersisa mereka diharuskan merampungkan dua tribun itu dan fasilitas di dalam stadion. Fasilitas pendukung bagi pemain memang sudah rampung. Tapi fasilitas stadion seperti ruang media, ruang tunggu VVIP, dan ruang pendukung lainnya yang kemungkinan dikorbankan demi memprioritaskan fasilitas utama.

      Karena itu, bisa jadi saat kick off nanti Arena Corinthians bakal tak maksimal. Penonton juga harus siap-siap kena hujan. Sebab, atap yang seharusnya lebih panjang diperpendek demi mengejar waktu. Itu sudah diungkapkan sebelumnya oleh perusahaan konstruksi Odebrecht yang membangun Arena Corinthians.

      Mereka mengakui, stadion berkapasitas 68 ribu penonton tersebut tidak akan selesai 100 persen. Yang tidak mungkin selesai, menurut Odebrecht, adalah sebagian atap stadion. Waktu yang dimiliki tidak akan cukup untuk memasang kaca di atap stadion. Penutup dari jenis tersebut dipilih agar pencahayaan stadion tetap bagus dan tidak membuat penonton terlalu kepanasan.

      Mereka memutuskan untuk melanjutkan pembangunan atap itu setelah Piala Dunia 2014 karena Arena Corinthians juga akan digunakan untuk\"venue\"Olimpiade 2016. \"Lagi pula, FIFA juga tidak mewajibkan penonton harus terlindung dari hujan. Tidak semua penonton harus terlindung dari hujan karena ini bukan bangunan indoor,\" kata panitia setempat seperti dikutip Sambafoot.

      Sementara itu, sejumlah stasiun metro di Sao Paulo juga bakal ikut menyambut Piala Dunia. Stasiun metro di Vila Madalena, misalnya. Mereka memasang karikatur Piala Dunia. Sejumlah isu sepak bola digarap para kartunis. Salah satu gambar memasang seorang pemain yang pura-pura cedera. Alih-alih mengganjar kartu kuning, wasit mengganjar dia dengan Piala Oscar untuk kategori artis terbaik!

      Teknologi garis gawang juga menjadi isu. Salah satu gambar menunjukkan hakim garis mendapat kartu merah. Kartu merah tersebut diganjarkan oleh kamera yang digambarkan memiliki kaki dan berseragam layaknya korps pengadil tersebut.

      Tidak semuanya bertema serius. Kartunis juga menggunakan dongeng klasik sebagai tema. Misalnya, cerita gadis kecil Si Kerudung Merah dan Serigala. Serigala (yang dalam cerita klasik menyamar jadi nenek gadis tersebut) tak jadi memangsa. Sebab, Si Kerudung Merah membawa bola dalam nampannya. Serigala pun sibuk juggling dengan bola.

(aga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: