>

Warga Lebih Enjoy Naik Sepeda daripada Kendarai Mobil

 Warga Lebih Enjoy Naik Sepeda daripada Kendarai Mobil

 \"Karena itu, jumlah sepeda di sini dua kali jumlah populasi penduduk,\" kata Giuseppe.

 Jadi, kalau jumlah penduduk Kopenhagen sekitar 1,9 juta jiwa, berarti jumlah sepedanya sekitar 3,8 juta buah! Hampir seluruh keluarga di sana punya sepeda lebih dari satu unit. Bahkan banyak keluarga yang masing-masing anggotanya memiliki sepeda.

 \"Tanah Denmark termasuk landai. Tidak ada pegunungan atau bukit yang tinggi. Jadi, bersepeda enteng saja buat kami. Apalagi ke mana-mana dekat,\" imbuhnya.

 Bagaimana jika tidak punya sepeda\" Pemerintah Kopenhagen menyadari kemungkinan tersebut. Karena itu, mereka secara khusus menyiapkan tempat persewaan sepeda yang tersebar di penjuru kota.

 Dulu yang disewakan adalah sepeda angin biasa. Namun, mulai tahun ini armadanya diganti dengan sepeda listrik. Smart bike itu sangat keren dan mudah digunakan. Apalagi dilengkapi touch screen dan sistem navigasi GPS. Sepeda ringan tersebut juga memiliki kunci otomatis. Dengan demikian, diparkir di mana saja tidak masalah, meski tidak ada docking sepedanya.

 Jika ingin menyewa, pengguna bisa mengecek charging station terdekat melalui smartphone untuk mengisi energi listriknya. Lantas, masuk ke situs resmi Bycyklen, penyedia sepeda sewaan tersebut. Setelah mendaftar, penyewa bisa langsung membayar via kartu kredit. Ada dua opsi tarif. Untuk sekali pakai, ongkosnya DKK (Danish Krone) 25 (sekitar Rp 50 ribu) per jam. Tapi, jika ingin berlangganan selama sebulan, tarifnya didiskon, hanya sekitar Rp 12 ribu per jam.

 Setelah selesai bersepeda, penyewa tidak perlu repot-repot mengembalikannya ke station tempat menyewa. Sepeda bisa ditaruh begitu saja di station terdekat dengan tempat tujuan. Saat ini di Kopenhagen baru ada 25 charging station yang tersebar di penjuru kota. Pada 2015 ditargetkan ada 65 station baru.

 Jawa Pos berkesempatan mencoba sepeda lucu tersebut. Awalnya agak sulit dikendarai lantaran sistemnya seperti fixed gear bike. Tapi, begitu roda sudah berjalan, asyik juga. Jika ingin menambah speed, tinggal ganti gigi. Sekali kayuh, sepeda sudah melesat kencang. Kecepatannya bisa sampai 30 km/jam.

 Sepeda memang menjadi salah satu faktor penting yang membuat warga Denmark selalu happy. Setidaknya, itulah yang dipercaya Henrik Thierlien, international press officer Wonderful Copenhagen. \"Naik sepeda menimbulkan efek seperti jenis work out yang lain. Membantu tubuh memproduksi endorfin yang membikin kita senang dan puas,\" tuturnya saat ditemui di Royal Smushi Cafe, kawasan pusat kota.

 Gelar the happiest people in the world, lanjut Henrik, bukanlah klaim sepihak dari pemerintah Denmark. Melainkan, dianugerahkan UN Conference on Happiness dalam World Happiness Report pertama pada 2012. World Happiness Report 2013 yang menganalisis makin banyak faktor kembali memberikan gelar itu kepada Denmark.

 \"Well, what can I say\" Banyak hal yang membuat kami selalu bahagia. Tingkat kriminalitas sangat rendah. Hidup kami sejahtera. Pendidikan, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya gratis,\" tuturnya.

 \"Satu alasan lagi, mungkin karena pemerintah sangat terbuka, warga bisa tahu pajak kami dikeluarkan untuk apa saja. Semua transparan,\" lanjut Henrik.

 Dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang berkualitas, cukup wajar bila Kopenhagen (dan kota-kota lain di Denmark) ditetapkan sebagai kota paling layak ditinggali.

 Pria 55 tahun itu menambahkan, hak-hak pribadi warga sangat dilindungi pemerintah. Bila beberapa negara bagian di AS baru-baru ini melegalkan pernikahan sejenis, Denmark melegalkannya sejak 70-an.

 Henrik mengakui, pajak yang harus dibayar warga Denmark memang relatif tinggi. Besarannya bisa mencapai 50 persen dari penghasilan. Meski begitu, mereka tetap bisa happy dan hidup layak lantaran pendapatan mereka juga sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: