>

Jenderal Sisi Menang 96,9 Persen

Jenderal Sisi Menang 96,9 Persen

 Kelompok Ikhwanul Muslimin merupakan organisasi gerakan Islam terbesar dan tertua di Mesir. Kelompok tersebut bertahan hidup di bawah tekanan kekuasaan militer yang diawali pada masa Presiden Gamal Abdel Nasser pada 1954.

 Pada masa pemerintahan Mursi, Ikhwanul Muslimin berkembang cepat. Kelompok itu menembak mati sejumah anggota pasukan keamanan Mesir. Setelah Mursi jatuh dari kekuasaan, pemerintahan militer Mesir menangkapi ribuan anggota dan pendukung Ikhwanul Muslimin. Ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin tewas. Mursi pun dihadapkan ke pengadilan.

 Sementara itu, rakyat Mesir merayakan kemenangan tersebut dengan memenuhi Bundaran Tahrir, ikon revolusi Mesir di pusat Kota Kairo. Ribuan pendukung Sisi melambaikan bendera mini dan gambar kepala negara mereka yang baru. \"Selamat datang presiden baru Mesir. Ini adalah kemenangan bagi seluruh rakyat Mesir,\" tulis spanduk raksasa di Bundaran Tahrir.

 Di luar negeri, kemenangan mutlak Sisi disambut baik sejumlah negara, termasuk Arab Saudi. Dikutip dari Al Jazeera, Raja Abdullah dari Saudi yang merupakan sekutu terdekat Mesir memuji hari kemenangan Sisi sebagai hari bersejarah bagi Mesir. Dia juga menyerukan agar para pendukung Sisi terus membantu memulihkan stabilitas di Mesir. \"Untuk saudara dan teman-teman Mesir, saya mengundang Anda semua untuk membantu mengatasi ekonomi Mesir,\" kata Abdullah.

 Saudi bersama Uni Emirat Arab serta Kuwait, sebagaimana diberitakan BBC, telah berjanji mendukung pemerintahan sementara yang didukung militer. Mereka siap menggelontorkan dana USD 12 miliar untuk membantu keuangan Mesir pasca penggulingan Mursi.

 Ucapan selamat juga datang dari Sekretaris Luar Negeri Inggris William Hague. Dia menyatakan telah melihat kerja sama masa depan dengan pemerintahan baru Mesir. Namun, dia juga mendesak Sisi untuk \"membuka ruang politik\", khususnya yang berkaitan dengan kebebasan berekspresi dan berserikat.

 Presiden AS Barack Obama yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Eropa menegaskan siap bekerja sama dengan presiden terpilih Mesir. Obama yang sedang berada di Warsawa, Polandia, itu menyatakan berencana berbicara dengan Sisi dalam beberapa hari mendatang.

 Pernyataan Obama tersebut mungkin menjadi era baru hubungan Mesir dengan AS setelah terasa masam pasca tergulingnya Presiden Mursi. Obama mengutuk kerusuhan yang memakan korban tewas dari kubu Ikhwanul Muslimin. AS membatalkan bantuan tahunan USD 1,5 miliar dalam bentuk bantuan militer yang secara tradisional dipasok ke Mesir.

(AP/AFP/c5/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: