>

Manajemen Proyek Tak Beres

Manajemen Proyek Tak Beres

Dari keterangan di lapangan, diketahui bahwa nama Siswanto berperan seperti pemimpin proyek. Dia diduga diberi kepercayaan oleh PT Varia Dwi Tunggal memimpin para pekerja. Sejumlah kuli mengaku, Siswanto yang membawa mereka dari Jawa Timur.

Pekerjaan pun dimulai Desember 2013 setelah IMB terbit. Struktur organisasi manajemen proyek, Siswanto yang disebut sejumlah pekerja adalah seorang “tukang senior”, berperan sebagai kepala dari empat mandor. Pembangunan dua gedung rukan kembar diawasi empat mandor. Suyaji dan Toni menjadi mandor di gedung yang ambruk.

Dari Mapolresta Samarinda, hingga pukul 20.15 Wita tadi malam, sudah 12 orang diperiksa. Namun nama 12 orang itu masih belum diketahui.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta mengatakan, mereka yang diminta keterangan termasuk para mandor. “Kami sudah memanggil pemilik rukan namun yang bersangkutan masih di luar kota,” ucap perwira melati tiga ini.

Antonius mengatakan, kepolisian terus mengumpulkan bukti untuk mengetahui penyebab musibah sekaligus menyimpulkan pihak yang bertanggung jawab.  “Kami tak mau menduga-duga,” terangnya. Bantuan tenaga dari  tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, lanjutnya, akan membantu penuntasan penyelidikan. Kemarin, Tim Labfor masih mengumpulkan sampel luar dan belum memeriksa forensik.

Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal yang mendatangi lokasi kejadian mengatakan, akan ada tim dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang akan meneliti kejadian ini. “Jika hasilnya tidak memenuhi standar, harus diperintahkan membongkar (bangunan di sebelah) demi keselamatan orang sekitar,” tambah Mukmin.

Dia menegaskan, perlu diinvestigasi penerbitan IMB agar semua jelas. Mukmin menambahkan, pemerintah kota memiliki tanggung jawab penuh penanganan korban. 

(fel/*/fch/*/dra/*/riz/che/k8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: