Jokowi Bukan Tukang Pidato tapi Pekerja
Prabowo selalu menyebut dan mengapresiasi cawapresnya sementara Jokowi tidak. Pendapat Anda ?
Forum tadi malam tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator untuk menilai apresiasj Jokowi terhadap JK sebagai cawapresnya. Yang kami tahu, Jokowi dan JK adalah pasangan yang bukan saja saling melengkapi tapi juga saling respek, saling hormat.
Percayalah, Jokowi dan JK adalah duet yang bukan saja dinamis tapi juga harmonis. Ini pasangan yang hebat untuk Indonesia yang hebat.
Pidato Jokowi seperti tak dipersiapkan dengan baik. Di penghujung, pidato malah tiba-tiba diakhiri. Dampaknya, banyak yang mengkritik kualitas dan penyampaiannya. Pendapat Anda?
Jokowi adalah pemimpin yang menganggap pidato sebagai bagian dari kerja pengabdian pada rakyat. Di Solo ia tak dikenal sebagai ahli pidato, melainkan pemimpin yang dicintai rakyat karena kerja-kerjanya sambil tak banyak bicara. Pidatonya tak pernah panjang tapi kerjanya tak putus-putus. Hal yang sama kita temukan pada JK.
Itulah resep Jokowi memenangkan pemilukada Solo untuk termin keduanya dengan meraih 90,1% suara. Itu pula resep Jokowi memenangkan Pemilukada Jakarta.
Sebagai Gubernur, dalam sebuah rapat Jokowi pernah berpidato hanya 1 menit. Sebab, di mata Gubernur Jokowi hanya 1 menit bicara itulah yang dibutuhkan. Sebagai generasi baru pemimpin Indonesia Jokowi tahu persis bahwa yang penting dari sebuah rapat bukanlah kata-kata yang panjang mendayu-dayu tapi kerja, kerja dan kerja yang dihasilkan seusainya. Benar saja, pidato 1 menit itu mendorong hasil-hasil rapat yang konkret berupa kerja cepat dan tepat untuk warga Jakarta.
Karena itu, lebih baik kita siap dengan kehadiran generasi baru pemimpin Indonesia yang dengan sigap berpegang tangan dengan Anda dan bahu membahu mengembalikan kejayaan Indonesia. Bersiaplah punya pemimpin yang bekerja bersama Anda, bekerja untuk Anda. Bukan tukang pidato.
(***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: