>

Menunggu Bangunnya Raksasa

Menunggu Bangunnya Raksasa

KICK OFF Piala Dunia 2014 sudah menyisakan kurang dari sepekan ke depan. Namun, di antara ke-32 kontestan Piala Dunia, ada beberapa tim yang berstatus sebagai raksasa-nya sepakbola dunia malah belum panas. Dua di antaranya Italia dan Inggris yang belum menggigit performanya.

Pada pertandingan uji coba sebelumnya, Inggris hanya mampu bermain imbang dua gol dengan Ekuador. Sedangkan Italia malah harus menelan pil pahit setelah ditahan imbang tanpa gol oleh negara selevel Luxemburg. Inggris dan Italia akan saling bertemu pada 15 Juni mendatang di laga perdana Grup D.

Bagi Italia, tren ini seolah meneruskan tradisi mereka selama masa persiapan Piala Dunia. Sebelum Piala Dunia 2010 silam, Italia hanya bisa mengukir enam gol dalam enam laga uji coba. Jumlah gol yang sama seperti ketika skuad asuhan Cesare Prandelli tersebut di enam laga terakhir sebelum berangkat ke Brasil.

Bisa jadi, catatan sebelum turnamen mencerminkan hasil akhir mereka di Piala Dunia. Itu layak disimak dengan melihat bagaimana kegarangan Gli Azzurri sebelum mengangkat trofi Piala Dunia 2006. Di fase persiapan, Italia kala itu bahkan mampu menang atas Jerman dan Belanda.

Hanya, catatan negatif sebelum berjuang ke Brasil kali ini tidak begitu dianggap sebagai beban. Mantan pelatih timnas Italia, Marcello Lippi dalam sebuah wawancaranya dengan kantor berita Italia ANSA tidak begitu khawatir dengan performa anak asuhan Prandelli jika melihat hasil uji coba.

\"Dengarkan saya, ini hanyalah sebuah pertandingan uji coba. Uji coba itu dilangsungkan tidak lama sebelum turnamen yang sebenarnya berlangsung, itu pun juga harus dipikirkan kompetisi klub-klub yang dimulai Agustus nanti. Jangan bebani mereka terlalu banyak,\" ujarnya.

Seperti yang diberitakan di RTE Sport, publik Negeri Pizza tersebut banyak yang sangsi dengan performa Italia saat ini. Bagaimana bisa negara yang masuk dalam jajaran tim elit dunia malah ditahan imbang oleh Luxemburg, negara berperingkat 112 FIFA. \"Tetapi ini semua jangan dihitung,\" imbuhnya.

Salah seorang penggawa Italia, Ignazio Abate menganggap apa yang ditampilkannya dan rekan-rekan setimnya lalu tidak akan berlanjut di Piala Dunia. Bek tengah Italia tersebut mengklaim permainan Italia tidak ditujukan mencapai puncak di laga persahabatan. \"Di uji coba tidak kami forsir. Tapi di Brasil kami akan jauh lebih baik,\" klaimnya.

Sementara itu, Inggris sedang meramu racikan terbaik untuk memantapkan permainan menyerangnya. Secara agresivitas, tim Tiga Singa sedikit lebih baik statistiknya daripada Italia. Dalam enam pertandingan terakhir, mereka mampu membuat tujuh gol, atau rata-rata 1,1 gol per laga.

Sebagai mantan penggawa Inggris, Paul Scholes pun memberikan masukan kepada Roy Hodgson untuk mengubah permainan timnas Inggris lebih garang lagi. \"Dan itu akan lebih baik jika Inggris mengadaptasi bagaimana permainan menyerang ala Liverpool di Premier League kemarin,\" sebutnya dikutip di Metro.

Liverpool jadi arahan Scholes setelah mampu mencetak 101 gol di musim lalu. Adaptasi ke pola bermain Brendan Rodgers tersebut menurut Scholes tidak sulit. Karena di dalam skuad Inggris saat ini masih ada lima pemain Liverpool. \"Mungkin empata atau kelima pemain itu disertakan di starting line up Inggris pada laga perdana. Saya rasa tidak ada yang tidak mungkin, komentar saya ini pasti ada benarnya,\" tandasnya.

(ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: