>

Dijual Keliling Indonesia, Beromzet Rp 4-5 Juta Sebulan

Dijual Keliling Indonesia, Beromzet Rp 4-5 Juta Sebulan

Akar Pohon Wangi, Bahan Kerajinan Tangan Khas Jogjakarta

SETIAP daerah punya kerajinan tangan tersendiri.  Yang membedakannya adalah bahan  jadi dari kerajinan tersebut. Seperti di Jogjakarta, ada kerajinan tangan dari akar pohon wangi. Kini kerajinan itu beredar luas di Jambi

JUNIADI

AKAR pohon wangi memang sudah terkenal sebagai bahan jadi untuk membuat berbagai bentuk kerajinan tangan khas dari Kota Gudeg Jogjakarta.  Mulai dari boneka,  pernik-pernik berdaya jual tinggi hingga ke aksesoris-aksesoris, seperti tas dan lainnya.

Meski terbuat dari akar pohon, namun bentuk dan hasil kerajinan tersebut tidak kalah menarik dengan kerajinan yang berbahan plastik dan lainnya.

Berbagai bentuk boneka binatang bisa disulap dan dibentuk dari akar pohon wangi, seperti boneka Binatang Gajah, Panda, Naga, Buaya dan berbagai bentuk lainnya. Selain bentuk kerajinan boneka binatang yang terbilang unik, harga jualnya juga cukup terjangkau, dimana satu boneka bisa didapat dengan harga Rp 30 ribu.

‘‘Kerajinan ini asli dari Desa Mansan, Kecamatan Gunung Kidul, Jogjakarta,’‘ kata Jumari, yang ditemui di sekitaran Tugu Juang Jambi kemarin (12/06).

Kerajinan tersebut sudah menjadi mata pencaharian dari desa Mensan, Jogjakarta tersebut, dimana hampir setiap rumah tangga atau kepala keluarga di Desa Mensan, membuat kerajinan tersebut.

‘‘Kerajinan ini, untuk pembuatannya kalau di Jogja juga sangat mudah sekali, satu orang saja dalam sehari bisa membuatnya sebanyak 2 Boneka,’‘ terangnya.

Tidak hanya itu, dengan biaya pembuatan yang hanya mencapai Rp 15 ribu untuk satu boneka, omzet dari penjualan kerajinan tersebut juga terbilang tinggi, dikatakan Jumari, dalam sebulan ia bisa mendapatkan atau meraup keuntungan Rp 4 sampai Rp 5 Juta.

‘‘Kalau ibaratnya, kerajinan ini merupakan tempat kami mencari makan, karena mayoritas penduduk di desa kami semua membuat dan menjual kerajinan ini,’‘ ungkapnya.

Dirinya menyebutkan, untuk menjual kerajinan tersebut, karena di Jogjakarta sudah populer atau banyak yang menjualnya, maka sebagian pengrajin saat ini mulai menyebarkannya ke beberapa Provinsi di luar Pulau Jawa.

‘‘Dulu jualan di Jawa saja. Karena sudah banyak yang masih muda terpaksa keluar daerah. Jadi kalau untuk stok barang kita hanya tinggal minta dikirim saja dari Jogjakarta,’‘ sebutnya.

Dirinya menyebutkan, selain untuk mencari nafkah, kerajinan tersebut juga untuk memeperkenalkan kerajinan asal Jogja di Provinsi lain di Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: