>

Siswi SMP Disekap

Siswi SMP Disekap

Hendak Diperkosa di Pos Satpam SMA 8

JAMBI-  Seorang gadis belia, dengan inisial PM (14) yang bersekolah di SLTP 24 Kota Jambi, menjadi korban pelecehan dan penganiyaan, yang dilakukan oleh siswa alumni dari SMA 8 Kota Jambi. Mirisnya, tindakan bejat pelaku ini dilakukan di Pos  Satpam SMA 8 kota Jambi.

Korban sendiri, dengan didampingi orang tuanya , mengatakan, kalau kejadian ini bermula pada selasa malam (10/6)  saat dirinya hendak mengikuti briefing kesenian tari yang akan dipentaskan disekolahnya, briefing tersebut dilakukan di rumah guru kesenian disekolahnya yang bernama Deta yang alamatnya berada di kawasan villa Kenali Mayang.

 kemudian pada saat korban hendak pulang kerumahnya yang berada dikawasan  Jalan Martadinata Telanai Pura, meminta kepada adiknya untuk meengantarkan korban kerumahnya, namun korban tidak diantar ketujuan, melainkan dibawa kearah kota baru tepatnya ke SMA 8, dengan dalih ingin menukar sepeda motor, setibanya di sekolah tersebut, pelaku meminta korban ikut masuk ke pos satpam, dan mulai menggerayangi korban serta  meminta korban memenuhi nafsu bajatnya, namun korban menolak dan melakukan perlawanan.

“ dio (pelaku-red) mau menyoba memperkosa aku, tapi aku melawan, dan dio malah membekap mulut dan menyekik leher aku, aku dak kenal dengan dio, karena aku baru malam kejadian itu bertemu dengan dio, yang aku tau dio itu adiknyo ibu  Deta, guru kesenian disekolah” ujar korban dengan di damping orang tuanya, usai memenuhi panggilan ke dua dari unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polresta Jambi, kemarin, selasa (17/6).

Lanjut korban, dirinya diselamatkan oleh teman pelaku, yang pada saat kejadian itu, sedang berkumpul dan minum-minuman keras disekolah tersebut, teman pelaku mendengar teriakan korban dan mendobrak pos satpam tersebut, kemudian menyuruh korban untuk segera lari dari sekolah itu.

“ kawannyo yang nyelamatkan, aku disuruh lari kearah motor milik kawannyo,  dan kemudian aku diantarkan  kerumah teman aku, karena kawan dio tu dak berani ngantar kerumah” terang korban.

Sedangkan, Dewi, ibu korban mengatakan dirinya selain kecewa dengan pelaku, juga sangat kecewa dengan oknum guru tersebut, karena tidak bertanggung jawab mengantarkan anaknya anaknya pulang kerumah, padahal yang meminta izin agar anaknya bisa mengikuti latihan tari adalah guru tersebut.

“Saya sangat kecewa dengan ibu Deta itu, karena dia tega menyuruh orang lain untuk mengantar anak saya, sampai kejadiannya seperti ini, pokoknya saya sebagai orang tua ingin kejadian yang menimpa anak saya ini, dapat diproses, sesuai dengan hukum dan undang-undang yang ada di negara ini” papar Dewi.

Dilain pihak, Wakil Kepala Satuan Reserse Criminal Polresta Jambi, AKP Deni Mulyadi, saat dikonfirmasi awak media, membenarkan adanya laporan dan kejadian tersebut, namun dirinya tidak  bisa mengekpose ke Media, tentang siapa pelakunya di karenakan kasus ini sedang dalam penyidikan dan pelakunya sedang dalam pengejaran.

“ Ya memang benar (laporannya-red), dilakukan di pos satpam, tapi kita belum bisa memberikan keterangan pelakunya, karena kasus ini dalam penyelidikan dan pelakunya  masih dalam pengejaran, nanti kalau sudah dapat baru kita ekpose ke media,” pungkas Deni.

Lebih lanjut, Dewi juga mengatakan, pihak sekolah juga sempat melontarkan ucapan, kalau apabila tidak dicabut perkara ini di kepolisian, sekolah akan mengeluarkan anaknya yang telah menjadi korban, dengan kata lain pihak SLTP 24 telah melakukan intervensi terhadap anaknya dan melindungi pelaku dari jeratan hukum

“Guru itu bilang kalau laporan tidak ditarik, pihak sekolah akan mengeluarkan anak saya, dengan alasan anak saya terlibat masalah hukum padahal dalam kasus ini, anak saya yang menjadi korbannya’ sesal Dewi.

Namun, Dewi tetap akan membawa kasus ini keranah hukum, dan ingin agar pelaku dijerat dengan undang-undang yang ada, karena dengan jalan ini, Dewi meyakini akan membawa efek jera terhadap pelaku yang sudah ingin merenggut kesucian anaknya yang masih di bawah umur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: