JK-Hatta Akrab Di Luar Debat
JAKARTA - Adu debat dua kandidat calon wakil presiden berjalan hidup. Dua sosok cawapres, Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla saling beradu visi dan misi, bahkan saling bergurau diantara keduanya.
Kedekatan Hatta dengan JK terlihat di saat sesi komersial berlangsung. Ketika dua cawapres itu selesai menyampaikan visi dan misi, keduanya langsung tersenyum dan saling menghampiri. Tidak jelas apa yang diperbincangkan, namun saling berjabat tangan, saling merangkul, nampak akrab.
Keakraban Hatta dengan JK nampak lebih hidup dibandingkan saat capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo beradu di dua edisi debat sebelumnya. Prabowo memang nampak saling senyum saat saling menyapa di awal debat. Namun, saat debat, keduanya nampak tegang dan serius.
Pemandangan itu tidak tampak saat Hatta dan JK berdebat. Mereka nampak jauh lebih santai. Karena lebih santai, keduanya bisa lebih memberikan jawaban lebih jelas dan terukur.
Di luar jalannya debat, masing-masing cawapres kemarin juga didampingi capres mereka. Joko Widodo hadir bersama istri Iriana. JK juga hadir bersama istri Mufidah Kalla.
Prabowo juga hadir mendampingi Hatta. Hatta hadir bersama istri, Okke Rajasa. Prabowo pun tak mau kalah, dirinya didampingi oleh Titiek Soeharto.
Prabowo dan Titiek duduk paling depan saling berdampingan. Titiek mengimbangi Prabowo dengan mengenakan baju warna putih, dikombinasikan dengan kebaya warna merah. Kedekatan posisi keduanya praktis menjadi sasaran jepretan para fotografer.
Namun, selama debat, keduanya tidak nampak berbicara. Prabowo nampak dengan serius menyimak seluruh proses debat. Sementara Titik asyik memainkan gadgetnya, memfoto jalannya debat. Sesekali, Titiek malah berbincang dengan Okke Rajasa. Saat sesi komersial, Prabowo banyak berbicara dengan sejumlah tim kampanye, salah satunya dengan Priyo Budi Santoso, maupun melayani foto bersama. Titiek pun tak kalah melayani sesi foto bersama dengan sejumlah anggota tim kampanye.
Dalam penyampaiannya Hatta memfokuskan untuk pembangunan pendidikan inklusif setinggi mungkin. Salah satunya adalah dengan membangun sekolah inovasi dan center of excellence di berbagai wilayah.
Pemerintah, kata Hatta, juga wajib untuk memajukan iptek. Iptek harus membangun daya saing bangsa, serta membangun masyarakat yang inovatif dan kritis.
Hatta juga menjanjikan anggaran koperasi dua kali lipat, menggelontorkan Rp 10 triliun untuk dana riset, dan mempercepat difusi temuan dalam berbagai aspek riil seperti transportasi dan pangan.
Sementara JK memfokuskan peningkatan pendidikan tidak hanya dari sisi aspek materi, namun juga pendidikan budi pekerti. Pendidikan budi pekerti dapat diterapkan di semua mata pelajaran.
Untuk peningkatan itu, kata Hatta, dibutuhkan kualitas guru yang baik, termasuk pemberian fasilitas dan pendidikan guru.
JK juga menekankan pentingnya pemerintah memihak pada teknologi. Anggaran pendidikan 20 persen, ujar Hatta, masih mencukupi untuk pengembangan teknologi itu. Pada saatnya nanti, ujar Hatta, akan digabungkan inovasi dan riset untuk diaplikasikan di tengah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: