>

Pemerintah Tak Akan Tambah Jumlah PBI

Pemerintah Tak Akan Tambah Jumlah PBI

JAKARTA -  Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penduduk miskin pada Maret 2014 meningkat sebesar 28,28 juta dari Maret tahun lalu sebesar 28,17 juta jiwa. Meski demikian, Pemerintah tidak berencana menambah jumlah penerima bantuan iuran (PBI) bagi orang miskin dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Penolakan penambahan jumlah PBI ini lantaran jumlah penduduk miskin yang terus berubah. Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi perubahan tersebut. Sehingga jumah PBI saat ini yang mencapai 86,4 juta jiwa sudah sesuai dengan kondisi di lapangan.

Selain itu, menurutnya, jumlah penduduk miskin baru ini masih bisa dicover dengan PBI untuk menggantikan mereka yang telah beralih menjadi kaya. Atau, menggantikan mereka yang telah meninggal. \"Kita perkirakan masih seimbang iuran PBI, jadi tidak ada penambahan,\" ujar Menkes saat ditemui usai rapat koordinasi pelaksanaan sail raja ampat di Kantor Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Jakarta, kemarin (02/07).

Terpisah, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono membenarkn adanya kenaikan jumlah penduduk miskin tersebut. Menurutnya, kenaikan penduduk miskin ini dikarenakan lambatnya roda ekonomi yang terjadi di Indonesia.

Karenanya, Agung berharap jumlah PBI bisa ditambah guna membantu masyarakat miskin tersebut. Dia mengatakan, jumlah PBI ideal untuk kondisi masyarakat miskin di Indonesia adalah 100 juta jiwa. \"Seharunya dari awal sudah dianggarkan untuk 100 juta jiwa,\" tandasnya.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut menyadari, pengentasan kemiskinan satu kementerian tidak bisa berjalan sendiri. Agung mencontohkan, meskipun pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen saat ini, namun kenyataannya tidak bisa mencapai investasi yang diharapkan. Sehingga mengakibatkan pengangguran. Oleh sebab itu, lanjut dia, seluruh jajaran harus bisa saling bersinergi untuk menurunkan angka kemiskinan.

(mia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: