>

MUI Haramkan ISIS

MUI Haramkan ISIS

       Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Didik Suprayitno mengatakan, pihaknya telah menyiagakan petugas piket yang bekerja 24 jam untuk memantau seluruh perkembangan di masyarakat, termasuk perkembangan dari gerakan kelompok ISIS di Indonesia. dia menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan berdasarkan hasil rapat dengan presiden pada Selasa (5/8) lalu.

       \"Setiap hari buat laporan lengkap dimana ada demo, bom, dan kejadian lainnya. Kemendagri tetap melaksanakan pemantauan sampai ke daerah. Kita punya bagian yang menangani isu agama dan kemasyarakatan,\" ucap Didik.

       Didik menjelaskan bahwa pementauan tersebut dilakukan di setiap daerah yang diketuai oleh kepala daerah. Sementara, sekretarisnya adalah dari Badan Kesatuan dan Kebangsaan (Kesbang) Daerah, dan dibantu oleh pelaksana harian dari kepala BIN daerah.

       Kendati telah mempersiapkan bentuk antisipasi sedemikian rupa, Didik menuturkan bahwa hingga kemarin pihaknya belum menerima laporan adanya daerah yang perlu diwaspadai terkait menjamurnya paham ISIS di Indonesia. \"Sampai saat ini belum ada laporan detail. Keseluruhan, belum ada daerah yang dinilai perlu diwaspadai,\" ungkapnya.

       Gelombang penangkalan aktivitas ISIS juga disuarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Wadah pimpinan umat Islam itu menegaskan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan ISIS keluar dari kaidah Islam. \"Tentu Islam di Indonesia ini adalah Islam yang rahmatal lil alamin,\" kata Ketua MUI Din Syamsuddin kemarin.

       Karena jauh melenceng dari kaidah keislaman, Din mengatakan MUI mengharamkan aktivitas ISIS. Dia menuturkan tidak perlu lagi fatwa khusus untuk mengharamkan kegiatan ISIS itu. Sebab sudah jelas aktivitas ISIS ada yang sampai membunuh pihak-pihak yang dianggap sebagai lawannya.

       MUI menganalisa bahwa pimpinan ISIS secara internasional akan melakukan segala upaya untuk bisa menjalankan misi infiltrasi ke sejumlah negara. Termasuk ke Indonesia, dimana penduduk muslimnya terbesar di dunia. Momen-momen akbar seperti ibadah haji, juga tidak akan luput untuk dimanfaatkan sebagai sarana mengenalkan dan merekrut anggota ISIS baru.

       Din menjelaskan jamaah haji diharapkan tetap khusus untuk menjalankan ibadah dalam rangkaian rukun Islam kelima itu. Sehingga sudah tidak punya waktu lagi untuk didekati kelompok-kelompok yang berniat menyebarkan paham ISIS. Din juga mengatakan, akan ada pertemuan dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pembekalan khusus kepada petugas haji. (byu/dod/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: