>

Siklon Kalmaegi Bawa Korban 26 Orang

Siklon Kalmaegi Bawa Korban 26 Orang

KEPULAUAN SULA - Badai Tropis Kalmaegi yang menerjang Singapura mulai berdampak pada Indonesia. siklon tersebut mengakibatkan cuaca ekstrim di perairan Maluku Utara. Sebuah kapal yang mengangkut 35 orang terbalik akibat hantaman ombak setinggi tiga meter. Hanya sembilan orang yang selamat dari peristiwa itu.

                Kapal berjenis long boat itu berlayar dari Desa Orifola, kecamatan Falabisahaya menuju Sinanah, ibu kota Kabupaten Kepulauan Sula. Belum lama berlayar, sekitar pukul 08.30 Wit kapal itu dihantam ombak di selat Mangoli dan tenggelam. 14 penumpang ditemukan meninggal, sementara 12 lainnya masih dinyatakan hilang.

                Kepala Pusat Data, Informasi, dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, ada dugaan jika kapal itu kelebihan muatan. \"Kapal itu tidak resmi dan setiap kali berlayar tidak ada laporan kepada syahbandar sehingga tidak ada catatan manifest,\" terangnya di Jakarta kemarin.

                Pencarian korban terpaksa dihentikan menjelang malam, karena cuaca di perairan tersebut masih buruk. Gelombang laut juga masih tinggi, di atas dua meter sehingga tim SAR gabungan memutuskan pencarian dilanjutkan pagi ini. Namun, ke-14 korban meninggal yang ditemukan sudah teridentifikasi.

                Sutopo menjelaskan, posisi geografis Indonesia yang berdekatan dengan khatulistiwa sebenarnya cukup aman. Badai siklon tropis tidak pernah melintasi wilayah Indonesia. paling jauh, badai tersebut hanya menyerang Filipina atau Australia Utara. Meski begitu, dampaknya tetap saja ada, terutama di perairan utara dan selatan.

                Semalam, badai Kalmaegi diperkirakan berada di samudera Pasifik sebelah timur Filipina, atau pada garis 16.9 LU dan 122.4 BT. Jaraknya sekitar 1540 kilometer barat laut Tahuna, Sulawesi Utara. Badai tersebut bergerak ke barat laut dengan kecepatan 13 knot dan tekanan terendahnya 960 milibar. \"Kekuatannya diperkirakan 75 knot atau 140 kilometer per jam,\" lanjut peneliti senior BPPT itu.

                Diperkirakan, hari ini badai tersebut akan memberikan beberapa dampak cuaca di Indonesia. Di antaranya, hujan ringan hingga sedang di Sumatera bagian tengah, Kalimantan Barat bagian Utara dan Kalimantan Utara.

                Kemudian, gelombang dengan tinggi 3-4 meter berpeluang terjadi di beberapa lokasi. Di antaranya, Laut Andaman, Perairan utara Aceh, Selat Malaka bagian utara, Kepulauan Mentawai, Bengkulu, dan barat Lampung.

       Kemudian, Perairan selatan Banten-Jawa Barat, Selat Karimata bagian selatan, Laut Tiongkok Selatan di  timur Vietnam, dan Laut Jawa selatan Kalimantan. Di Indonesia Tengah dan timur, ombak besar akan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kalimantan Selatan, Kepulauan Aru dan Kai, Kepulauan Tanimbar, Laut Banda, Perairan Pulau  Yos Sudarso, dan Laut Arafuru.

       Sutopo menambahkan, masyarakat terutama yang akan berlayar atau menangkap ikan di laut meningkatkan kewaspadaan. Gelombang laut yang tinggi bisa berbahaya dan mengganggu aktivitas di laut. \"Jangan sampai tenggelamnya kapal di selat Mangoli terulang,\" tambah alumnus UGM itu.

(byu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: