Kekayaan Pejabat Masa Lampau Jadi Magnet Wisata
Menikmati Kota Tua Suzhou di Humble Administrator\"s Garden
Kota Suzhou di timur Tiongkok memiliki sejumlah taman tua yang hingga kini tetap dirawat dengan baik. Taman-taman itu tetap menarik minat warga meski tidak buka 24 jam dan orang harus membayar untuk masuk. Salah satunya Taman Zhuo Zheng Yuan atau Humble Administrator\"s Garden.
BAYU PUTRA, Suzhou
TIDAK salah warga Tiongkok jika menyebut Kota Suzhou sebagai Kota Taman. Kota tertua di aliran Sungai Yangtze itu memiliki banyak taman buatan yang indah. Dengan lanskap kota yang mirip Venesia, Italia. Sebab, semua pembangunan di Suzhou sejak dulu selalu mengikuti aliran air. Taman-tamannya pun dibangun dengan konsep water garden (taman air).
Di antara taman-taman yang bertebaran di Suzhou, ada satu taman yang menjadi ikon kota tersebut: Humble Administrator\"s Garden atau dalam bahasa Mandarin disebut Zhuo Zheng Yuan. Taman itu merupakan salah satu di antara empat taman terbaik di Tiongkok dan telah dimasukkan UNESCO dalam World Heritage List.
Zhuo Zheng Yuan masuk dalam daftar kunjungan muhibah Jawa Pos Group ke Tiongkok 1\"10 September lalu. Taman seluas 5,2 hektare itu dibangun pada masa Dinasti Ming, sekitar 1500-an. Setidaknya 40 persen dari luas taman tersebut berupa danau buatan. Dulu taman itu merupakan tempat tinggal seorang pejabat pada masa Dinasti Ming yang bernama Wang Xian Cheng. Sejumlah bangunan kuno bertebaran di areal taman dan rata-rata berada di tepi danau.
Memasuki areal taman, terlihat bangunan aula kecil yang difungsikan sebagai ruang tamu umum. Di situlah dulu Wang menerima tamu-tamu warga masyarakat. Berlanjut ke bagian dalam taman, barulah diketahui mengapa taman tersebut menjadi ikon Suzhou.
Sepanjang mata memandang, tampak berbagai jenis pohon empat musim yang ditata dengan apik. Di beberapa titik di danau tampak rimbunan tanaman bunga teratai. Sayang, saat itu sedang musim gugur dan bunga teratai tidak sedang mekar. Sehingga pemandangan yang terlihat saat itu serbahijau.
Pohon-pohon pinus dan bambu tiongkok yang berukuran ramping ditanam mengitari taman, searah dengan tembok pembatas. Di salah satu sudut danau terdapat bangunan ruang tamu serupa dengan yang pertama. \"Itu ruang tamu VIP, untuk menyambut tamu khusus,\" ujar Zhang Ning, pemandu yang menemani delegasi Jawa Pos Group berkeliling taman. Jaraknya sekitar 100 meter dari ruang tamu umum.
Untuk menuju ruang tamu VIP, tamu dipersilakan melewati pintu gerbang lain yang berbeda dengan ruang tamu pertama. Begitu gerbang dibuka, tamu VIP akan melihat bukit buatan dari batu-batu yang disusun sedemikian rupa. Bukit itu akan membuat sang tamu penasaran ada apa di baliknya.
Begitu melihat pemandangan di balik bukit, diharapkan sang tamu akan kagum. Ruang tamu VIP dikhususkan untuk menerima pejabat tinggi atau tamu-tamu lain yang dianggap spesial oleh Wang.
Perabotan standar ruang tamu seperti meja dan kursi kayu menghiasi ruangan tersebut. Tentu saja dipilih dari kayu terbaik dan diukir seindah-indahnya untuk meninggalkan kesan mewah. Selain itu, ruang tamu VIP menjadi tempat memajang koleksi kekayaan sang tuan rumah, misalnya guci-guci mahal ataupun perabotan berukir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: