Demokrat : Kader Harus Setuju
Pemilihan Kepala Daerah Oleh Dewan
JAMBI – Walikota/bupati di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) serta Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) menyatakan menolak Pilkada dipilih langsung DPRD.
Namun ini tidak berlaku bagi kader Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai kepala daerah di Provinsi Jambi. Bupati/walikota dari partai berlambang merci tersebut dilarang melawan arus partai ditingkat pusat yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Dimana, di Jambi ada beberapa kader Demokrat yang juga menjabat kepala daerah, seperti Bupati Muarojambi Burhanuddin Mahir, Bupati Bungo Sudirman Zaini dan Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jambi, Cornelis Buston (CB) kepada harian ini kemarin (14/09). “Kader yang menjabat kepala daerah harus ikut arah partai. Harus mendukung Pilkada dipilih dewan,” tegasnya.
Dikatakannya, itu bukan masalah suka atau tidak suka dengan pemerintahan sekarang, tetapi memang itu sudah sesuai dengan hasil telaah terhadap kondisi saat ini.
“Reformasi sudah berjalan lama, tetapi lebih besar mudarat daripada manfaatnya. Dilihat dari segi biaya yang dikeluarkan berapa besar, dampak negatif sosialnya dan lain-lain. Semuanya itu sudah atas dasar kajian,” katanya.
CB mengakui, memang partainya tidak tergabung dalam KMP. Tetapi sebagai penyeimbang, selagi langkah KMP dianggap benar Demokrat akan ikut mendukung.
Lantas apa tindakan jika ada kepala daerah dari Demokrat yang tetap bersikukuh menolak Pilkada oleh dewan? Menurutnya sejauh ini belum ada yang demikian.
“Sampai saat ini sekedar partisipasi mereka untuk ikut silahkan, asal jangan sampai mengundurkan diri itu kita harus ambil tindakan. Selagi masih belum ada sikap yang belum benar-benar bertentangan secara berlebihan tidak masalah,” tukasnya.
“Kita lihat nanti, kan setelah diputuskan DPR RI masih ada uji materi lagi. Kalau memang itu yang terbaik untuk bangsa dan Negara ini kenapa tidak kita dukung,” pungkasnya.
(cas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: