>

Priyo Ingin Gantikan Aburizal Bakrie

Priyo Ingin Gantikan Aburizal Bakrie

SURABAYA - Ketua DPP Partai Golkar (PG), Priyo Budi Santoso tancap gas untuk bersaing memerebutkan kursi ketua umum di partai berlambang beringin itu. Priyo pun secara resmi mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum untuk menggantikan Aburizal Bakrie.

Deklarasi Priyo sebagai kandidat Ketum PG itu digelar di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/9). Priyo yang kini memimpin Musyawarah Kekeluargaan dan Gotong Royang (MKGR), menjadi politisi Golkar kedua yang medeklarasikan diri sebagai calon ketua umum setelah MS Hidayat.

Dihadiri berbagai pengurus PG dari wilayah Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Sulawesi, deklarasi itu menjadi ajang bagi Priyo untuk membeberkan visi, ide dan strateginya. ”Saya akan menggunakan seluruh kemampuan dan bakat untuk menggerakkan  seluruh elemen dan mesin partai  untuk kebesaran Golkar dan kejayaan negeri,\" katanya.

Lebih lanjut Priyo mengatakan, dengan usianya yang masih 48 tahun, maka ada banyak energi baginya untuk membawa Golkar lebih solid lagi. Pria yang juga Wakil Ketua DPR RI itu menjanjikan akan rajin turun ke bawah demi menggerakkan mesin politik Golkar. “Saya punya energi untuk datang ke seluruh jenjang mesin partai di provinsi, kabupaten dan kota se-tanah air,\" tegasnya.

Priyo menegaskan, Ketum Golkar mendatang memang memiliki tugas berat untuk mengonsolidasikan struktur partai hingga tingkat bawah. Sebab, katanya, justru pengurus Golkar di akar rumput merupakan ujung tombak sekaligus akar bagi partai pemegang posisi runner up di Pemilu Legislatif 2014 itu.

Meski demikian Priyo juga mengingatkan pentingnya Golkar memegang kelihuran dalam politik.  “Bahwa kekuasaan adalah untuk kepentingan rakyat dan  diabdikan untuk memperjuangkan sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Dengan politik luhur, Golkar akan membangunkan kembali doktrin Karya dan Kekaryaan yang sekarang ini  mulai kehilangan rohnya,” ucapnya.

Hanya saja Priyo tak mau sesumbar muluk-muluk. Menurutnya, harmoni, sopan santun dan fatsun politik tetap harus dikedepankan. \"Saya tidak akan menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk, kecuali sebuah tekad kuat untuk memimpin langsung dan membawa kembali Partai Golkar menuju puncak kemenangan,\" ucapnya.

(boy/jpnn)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: