>

Sriti Air Terbakar, 10 Tewas

Sriti Air Terbakar, 10 Tewas

Simulasi  Penanggulangan Kecelakaan Pesawat Saat Asap

JAMBI – Pendaratan Sriti Air dibandara STS Jambi kemarin tidak berlangsung mulus. Pesawat yang membawa ratusan penumpang tersebut keluar dari landasan pacu. Hal ini disebabkan asap yang menyelimuti bandara. Sehingga jarak pandang menjadi pendek. Akibatnya 10 orang tewas, 20 orang luka ringan. Sedangkan 20 orang lainnya, luka berat 20. Lalu, yang selamat 50 Orang. Kejadian ini tergambar dalam simulasi yang dilakukan di Bandara STS Jambi.

Pantauan koran ini, dalam simulasi kecelakaan ini tampak korban yang selamat kocar- kacir dilokasi kejadian,. Begitu juga dengan korban meninggal, luka berat dan luka ringan tergeletak didalam pesawat.

Evakuasi korban dalam Sirmulasi kecelakaan pesawat Kemarin (18/9) juga dibantu dengan para anggota pihak kepolisian dan TNI. Adapun Anggota pramuka  serta satuan anggota dari bandara menutup jalur kecelakaan demi berjalannya evakuasi korban.

Dalam evakuasi simulasi kecelakaan ini , tampak korban seperti meninggal dan juga luka berat langsung di bawa ke Rumah Sakit terdekat yaitu Siloam. Sedangkan luka ringan dan juga penumpang yang selamat diamankan di Ruangan VIP bandara.

General Manager Bandara STS Jambi,  Dorma Manalu saat dikonfirmasi mengatakan dalam simulasi  penanggulangan kecelakaan pesawat  ini bentuk kegiatan operasional baru.  Simulasi kecelakaan pesawat merupakan praktek cara pengevakuasian para korban apa bila terjadi kecelakaan.

 ”Kalau kecelakaan sampai terbakarnya pesawat  serta adanya korban penumpang meninggal, luka berat, luka ringan serta penumpang yang selamat itu hanya bentuk Sirmulasi pelattihan saja,” tandasnya kepada wartawan.

Dalam simulasi kemarin turut hadir Wakil Gubernur Jambi H Fachori Umar. Dia mengatakakan,  kegiatan ini sangat mendukung. Hanya saja, katanya,  tidak sampai ada kecelakaan di Jambi.

Terkait dengan kabut asap saat ini , pemerintah Provinsi Jambi sudah melaporkan ke Menteri pusat Khusus penanganan asap.

”Dengan kabut asap ini banyak pesawat yang turun siang hari  yaitu sekitar jam 1. Sedangkan paginya tidak bisa turun karena tebalnya kabut asap, ” sahutnya.

Fachori juga meminta anak-anak sekolah untuk memakai masker, agar terhindar dari penyakit yang disebutkan udara kotor.

(Cok)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: