Pembantu Rumah Tangga Juga Manusia
Wajah teduh dan kelembutan itu membuat Anas tertegun beberapa detik, “Iya, iya.. Maafkan aku wahai Rasul, aku beli sekarang..” Jawab Anas cepat, lalu ia langsung berlari mengerjakan tugasnya. Sejak kejadian itu, Anas berjanji tidak akan pernah melalaikan tugasnya lagi, apalagi sampai mengecewakan Rasulullah, majikannya.
Pada riwayat yang lain Anas juga pernah berkata; “Aku menjadi pembantu Rasulullah saw selama sembilan tahun. Dan selama itu, bila aku tidak mengerjakan tugasku, Rasulullah tidak pernah membentakku. Dan ketika aku mengerjakan tugasku, Rasulullah tidak pernah mencari-cari kesalahan dari apa yang aku kerjakan”.
Pada saat Rasulullah menjadi pemimpin kaum muslimin di Madinah. Jangan dibayangkan, semua masyarakat pada masa itu taat pada perintah Rasulullah dari A sampai Z! Tidak pernah membantah, atau semuanya disiplin, tidak! Dan dari sirah-sirah beliau, kita bisa mengambil teladan bagaimana Rasulullah menindak bawahannya yang berbuat salah. Beliau selalu bersikap lembut dan bersahabat ketika bermu’amalah dengan segenap bawahan Beliau. Tidak pernah membentak, tidak pernah memukul, tidak pernah mencaci, namun Beliau dengan posisinya sebagai pemimpin, tetap dengan kesederhanaan dan kelembutannya.
Pertanyaaannya sekarang.Apabila Rasulullah saw ada dirumah kita hari ini, apakah yang akan Beliau katakan bila melihat perlakuan kita terhadap pembantu? Dan sudah saatnyalah kita umat Islam khususnya untuk benar-benar mengimplementasikan ajaran Islam secara kaffah dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam hal memperlakukan pembantu. Insya Allah dinilai ibadah.
( Penulis adalah Pemerhati Kehidupan Beragama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: