Enam Fosil Geopark di Merangin Hilang

JAMBI – Enam titik fosil Geopark di Kabupaten Merangin hilang. Hilangnya 6 fosil yang telah lama direkomendasikan oleh Geologi Bandung dan GGN Unesco sebagai taman bumi itu diduga dicuri oleh orang yang telah profesional  dengan menggunakan peralatan modern. Pasalnya, tanpa menggunakan alat berat, Fosil-fosil tersebut sulit untuk dibawa.

 Enam titik Geopark yang hilang itu berada disepanjang aliran sungai Merangin. Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan mengakui belum mendapatkan laporan dari pihak Kabupaten Merangin. “Saya baru dapat informasi ada situs-situs yang hilang, nanti kita pantau, dan cek kembali,” akunya.

HBA berpendapat, Geopark itu hilang diambil oleh orang yang professional, karena tidak mungkin bisa diangkat tanpa menggunakan alat berat. “Saya akan coba minta laporan dari bupati Merangin,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Edi Erizon mengatakan, hilangnya fosil geopark di Kabupaten Merangin itu dikarenakan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Langkah yang dilakukan kedepannya adalah, Pemerintah akan membentuk UPTD untuk menjaga Fosil tersebut.

“Pengawasan disana sepenuhnya belum ada,” akunya. Dia juga menyebut, masyarakat di Provinsi Jambi masih banyak yang ingin mengambil kesempatan untuk kepentingan pribadi. “Ini yang amat kita sesalkan, kita berharap semua masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan seluruh budaya dan cagar yang ada di Jambi ini,” katanya.

Apabila Fosil ini dilestarikan, makin banyak orang yang dating ke Jambi dan berdampak sangat luar biasa terhadap perekonomian. Apakah ada sanksi terhadap oknum yang mencuri fosil geopark itu ? dirinya tidak berkomentar lebih jauh, dia hanya menyebut, fosil itu masih banyak, dan dia berharap agar tidak menjadi suatu resiko terhadap assesmen Jambi.

“Tapi, kita belum tahu pasti, saya akan coba hubungi orang pusat, apa yg harus kita lakukan,” tegasnya.

(fth)

 

Sumber: