Permintaan Sapi Kurban Naik 15 Persen
JAKARTA - Jumlah permintaan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha tahun ini diperkirakan meningkat 10-15 persen. Hal tersebut dilatar belakangi oleh faktor kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dalam melakukan ritual keagamaan (berkurban).
\"Permintaan hewan kurban tahun ini diperkirakan naik sekitar 10-15 persen. Harga relatif lebih tinggi dari biasanya. Sedangkan persediaan sapi untuk Idul Adha Insya Allah cukup,\" ujar Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Irwantoro ketika dihubungi, Senin (29/9).
Berdasarkan catatan Kementan, pada tahun lalu tercatat jumlah pemotongan kurban di Jabodetabek adalah sapi 28.259 ekor, kerbau 737 ekor, kambing 78.970 ekor, domba 28.861 ekor. Lalu, jumlah pemotongan hewan kurban berdasarkan laporan daerah, yaitu sapi 149.335 ekor, kerbau 3.496 ekor, kambing 180.261 ekor, dan domba 61.321 ekor.
Jumlah nasional tersebut dilaporkan oleh 15 provinsi, yaitu DI Aceh, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Papua.
Terkait pengawasan, Syukur mengaku bahwa pihaknya selalu bekerja sama dengan perguruan tinggi dengan mendatangi lokasi seperti masjid-masjid. Hal ini terkait pengecekan kesehatan hewan-hewan yang akan dikurbankan. Tidak hanya itu. Pihaknya bersama dinas di daerah pergi ke seluruh Indonesia untuk melihat tempat-tempat penjualan hewan kurban.
\"Sampai saat ini, kami dari Kementan turut melakukan pengawasan ke beberapa titik lokasi pengurbanan di beberapa daerah dengan dibantu teman-teman dari perguruan tinggi. Karena 100% kebutuhan kurban ini dipasok dari dalam negeri,\" ujar Syukur.
Selain itu, pihaknya juga megaku akan meningkatkan pengawasan dari sisi keamanan pangannya. Pasalnya, sapi-sapi atau hewan-hewan yang dipotong ini betul-betul sehat dan tidak membawa penyakit yang bisa mengenai manusia. \"Ini yang kita konsen dan fokus untuk keamanan pangan dan kesehatan hewan,\" kata Syukur.
Disisi lain, Syukur bahwa mengatakan kenaikan harga hewan di saat Idul Adha merupakan hal yang wajar, sebab momen ini adalah kesempatan perternak menikmati harga yang bagus. Dirinya memperkirakan kenaikan harga sekitar 25% dibanding tahun lalu.
Di tempat terpisah, Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, Idul Adha merupakan momentum yang ditunggu peternak karena mereka akan memperoleh kesempatan harga yang bagus.
\"Untuk itulah sapinya tidak boleh sembarangan,tidak boleh cacat. Kita nggak bisa lagi gunakan ini mahal atau tidak. Ini urusannya ibadah,\" ujar Teguh. Dia mengatakan, biasanya harga satu sapi hidup itu dengan berat 300 kg sekitar Rp 18 juta dan untuk daging besarannya Rp 40 ribu per kg. Tetapi biasanya terjadi peningkatan harga.
Teguh pun meminta kepada pemerintah agar terus mengawasi pemotongan hewan kurban untuk melindungi konsumen dari penyakit yang bisa membahayakan masyarakat. \"Kita juga berharap kepada pemerintah supaya lebih gencar lagi dalam pengawasan sapi-sapi yang mau dikurbankan. Dan lagi kan banyak sapi impor. Jangan sampai tertular penyakit,\" kata Teguh.
(wmc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: