>

Kontribusi Minyak Jambi Masih Kecil

Kontribusi Minyak Jambi Masih Kecil

JAMBI - Produksi minyak yang dihasilkan oleh Provinsi Jambi masih terbilang kecil, apabila dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Indonesia. Dimana Jambi hanya menghasilkan 35 ribu barel minyak perhari. Untuk itu, SKK Migas masih terus berusaha mencari titik minyak baru untuk memenuhi pencapain minyak setiap tahunnya.

Dan potensi tersebut masih dimiliki oleh Jambi dan Sumatra Selatan. Demikian disampaikan oleh Kepala SKK Migas Wilayah Sumatra Selatan, Tiraj Sambu Ichtijar disela-selaa Pelatihan Jurnalistik Migas  Jambi di Abadi Suite Hotel kemarin (23/10).

Tiraj mengakui, bahwa ada penurunan produksi minyak setiap tahunnnya, namun produksi tersebut tidak langsung drastis. Memang sejuah ini wilayah Sumatra Selatan dan Jambi masih belum bisa memberikan kontribusi besar dalam produksi minyak, Pasalnya belum pernah ada sumur minyak besar yang ditemukan di Sumatra Selatan dan Jambi. Total produksi setiap harinya untuk dua wilayah ini sebesar 98 ribu barel perhari, sementara total produksi nasional perharinya sebesar 790 ribu barel. \"Kontribusi dua daerah ini memang masih sangat kecil, diperkirakan seperdelapan dari total produksi nasional,\" katanya.

Awal tahun depan,SKK Migas memprediksikan akan ada pengeboran sejumlah sumur minyak baru di Jambi, namun belum dapat dipastikan berapa jumlahnya, karena saat ini masih diteliti daerah yang potensial untuk dilakukan pengeboran. Memang di Jambi belum pernah ditemukan adanya sumur minyak raksasa, namun cadangan minyak di Jambi tidak pernah putus walaupun kecil-kecil.

Sementara itu, Sampe L Purba selaku Kepala Devisi Manajemen Resiko dan Perpajakan Industri Hulu Migas menjelaskan, bahwa kontribusi Indutri Hulu Migas (IHM) pada perekonomian negara saat ini diangka 30 persen dari total kontribusi lainnya terhadap negara. Kontribusi ini telah berhasil menumbuhkan industri lain sehingga menjadikan sektor perekonomian lain lebih bergerak lag. Padahal, sebelumnya kontribusi IHM sebelumnya lebih besar, ini karena adanya penurunan produksi minyak setiap tahunnya dan sektor lainnya juga sudah bergerak membantu perekonomian. \"Kontribusi hulu migas dalam perekonominan negara
Ini bisa dalam bentuk penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja, BBM, kelistrikan, bahan baku sampai dengan bahan penolong industri,\" sebutnya.

Purba menambahkan, kontribusi industri hulu migas terhadap perekonomian negara bersifat nasional sehingga dapat juga dirasakan oleh wilayah lain yang bukan penghasil minyak. Adapun komponen yang membantu perekonomian negara tersebut dapat berupa bonus bagi hasil, pajak hingga penerimaan bersih.

Dalam pelatihan Jurnalis tentang Migas tersebut, ketua Forum Jurnalis Migas Jambi Mursyid Songsang mengharapkan dengan adanya pelatihan jurnalis yang telah dilaksanakan, diharapkan dapat menciptakan jurnalis yang profesional. Dengan maksud yang ingin dicapai yaitu dalam penulisan berita bisa selalu berimbang.

(kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: