Pendaparan Telkom Capai Rp 65 TRILIUN
JAKARTA-Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) bertahan positif sampai dengan kuartal ketiga tahun ini. Perusahaan telko terbesar di Indonesia ini meraih kenaikan pendapatan dan laba.Pada momen terakhir masa pengabdian Direktur Utama Arief Yahya, yang mulai kemarin resmi menjadi Menteri Pariwisata.
Laporan keuangan sepanjang Sembilan bulan di 2014 ini TLKM meraih pendapatan sebesar Rp 65,841 triliun atau naik 7 persen dibandingkan Rp 61,499 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba usaha tercatat Rp 22,132 triliun atau naik 3,8 persen dibandingkan Rp 21,302 triliun pada periode sama tahun lalu.
\" Laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 21,715 triliun atau naik 4,6 persen dibandingkan Rp 20,748 triliun pada periode sama 2013. Laba periode berjalan mencapai Rp 16,280 triliun atau naik 4,1 persen dibandingkan Rp 15,628 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba bersih alias laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 11,446 triliun atau naik 3,5 persen dibandingkan Rp 11,057 triliun pada periode sama tahun 2013.
Direktur Utama TLKM, Arief Yahya, dalam pengantar laporan keuangannya menyatakan kenaikan pendapatan terutama disumbang oleh kenaikan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp 3,582 triliun atau naik 15,4 persen dan pendapatan seluler sebesar Rp 1,367 triliun atau naik 5,8 persen.
Sementara beban mengalami kenaikan sebesar Rp 3,512 triliun atau naik 8,7 persen terutama disebabkan adanya kenaikan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi serta penyusutan dan amortisasi, masing-masing sebesar Rp 2,491 triliun dan Rp 964 miliar dibanding periode sama tahun lalu. \"Sehingga total beban sampai dengan 30 September 2014 mencapai Rp 43,709 triliun,\" ungkapnya, kemarin.
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) kemarin juga merlis laporan keuangan terbarunya. Sepanjang sampai dengan kuartal ketiga ini, perusahaan operator jalan tol ini membukukan Pendapatan Usaha (diluar Pendapatan Konstruksi) sebesar Rp 5,23 triliun atau naik 16,3 persen dibandingkan Rp 4,47 triliun pada periode sama tahun 2013.
Kenaikan ini seiring dengan peningkatan volume transaksi sebesar 972,13 juta kendaraan atau naik 16,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sehingga, pendapatan tol saja meningkat menjadi Rp 4,85 triliun dibandingkan Rp 4,22 triliun pada periode sama tahun lalu.
Sedangkan pendapatan usaha lainnya mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu naik sebesar 37,6 persen menjadi Rp 381,87 miliar dibandingkan Rp 277,51 miliar pada kuartal ketiga 2013.
Khusus untuk pendapatan tol, peningkatan terjadi didukung oleh penambahan pengoperasian ruas baru Perseroan, yang terdiri dari Jalan tol Semarang \" Solo Ruas Ungaran-Bawen (12,3 km), jalan tol Bogor Outer Ring Road Seksi IIA Kedung Halang \" Kedung Badak (2 km), dan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2 Utara (7,9 km).
Sementara laba bersih tercatat Rp 1,139 triliun atau naik 11,3 persen dibandingkan Rp 1.023 triliun pada periode sama tahun lalu. Laba per saham dasar sebesar Rp 167,52 dibandingkan Rp 150,46.
Dari rencana Capital Expenditure (Capex) JSMR pada tahun ini sebesar Rp 5,4 triliun telah terealisasi Rp 3 triliun sampai dengan kuartal ketiga ini.
(gen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: