Gula Aren Jambi, Bisakah Dipasarkan di Asean ?

Gula Aren Jambi, Bisakah Dipasarkan di Asean ?

Oleh : Rahman Usman

 

GULA  Aren (Arenga Organic Palm Sugar) buatan di beberapa Desa dan Kerupuk Pengantin produksi seberang Kota Jambi bisa masuk pasar Asean atau lebih dikenal dengan masyarakat Ekonomi Asean yang ± 45 hari lagi akan dimulai, artinya Indonesia suka tidak suka harus melaksanakannya.

Gula Aren dan Kerupuk Penganten tersebut mempunyai sejarah yang cukup panjang, bahkan 100 tahun lalu sudah diproduksi olehmasyarakat Provinsi Jambi, terutama yang tinggal di desa-desa. Pohon Aren yang tumbuh liar dan tersebar hampir diseluruh Desa dalam Provinsi Jambi telah  menjadi mata pencaharian masyarakat, selain dari bertani dan menyadap karet.  Akan tetapi kerupuk penganten atau kerupuk ikan yang diberi 3 (tiga) warna itu hanya diproduksi di Desa-desa Kecamatan Seberang Kota, Kotamadya Jambi. Tapi sayang seribu kali sayang nasib Gula Aren dan Kerupuk Penganten tersebut tidak ada perkembangan dan perubahan dari dulu sampai dengan sekarang yaitu-itusaja. Gula dibungkus dengan daun pisang kering dan Kerupuk dibungkus dengan plastik, dengan demikian nilai jualnya berkurang.

 

Harus Ada Inovasi

 

Untuk bisa masuk pasar ASEAN Gula Aren dan Kerupuk Pengantin harus melakukan terobosan dan perubahan agar dapat diterima dipasar global, antara lain : Pertama, modernisasi performance atau penampilan, misalnya tidak lagi seperti tempurung kelapa bentuknya, tetapi dirubah atau dicetak sebesar ukuran sabun mandi alias dicetak dengan berat 250 gram dalam bentuk persegi empat dan dibungkus denganplastik yang ramah lingkungan. Demikian juga dengan Kerupuk harus dicetak dan di iris dengan ukuran yang sama dan dibungkus dengan plastic hygienis denganberat 250 gram atau 500 gram per bungkusnya.

Kedua, Gula Aren dan Kerupuk harus diberi label dan informasi tentang kandungan zat yang ada didalam gula dan kerupuk tersebut, serta bahan-bahannya yang terdiri dari apasaja harus di informasikan pada kemasan tersebut.

Ketiga, masa kadaluarsa Gula Aren danKerupuk Penganten tersebut harus dicantumkan.

Kempat, Gula dan Kerupuk tersebut harus memenuhi kesesuaian standard, persyaratan teknis (SNI), Sertifikasi, KelayakanProduk, dan Karantina.

Selain dari persyaratan tersebut diatas, harus ada sustainable product artinya produksi Gula dan Kerupuk tersebut harus berkesinambungan, walaupun itu PRT (Produksi RumahTangga) agar konsumen dan agen mendapatkan kepastian pasokan.

Untuk itu perlu diadakan inventarisir keberadaan pohon aren di Propinsi Jambi dan sekaligus penyuluhan masyarakat untukmelakukan penanaman aren agar bahan baku selalu tersedia dan adakan sentra produksi dengan memberikan penyuluhan kepadamasyarakat untuk menyadap aren.

Dengan demikian Jambi dikenal sebagai salah satu   daerah yang memproduksi Gula Aren dan KerupukPenganten di Indonesia selain Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Gula Aren atau Arenga Organic Palm Sugar sangat baik untuk resep kesehatan dan banyak digunakan dalam resep nabati untuk mengatasi obesitas dan jerawat. Jangan khawatir dengan market, karena18% masyarakat Melayu di Singapore dan 40% Masyarakat Malaysia membutuhkan Gula Aren tersebut, SEMOGA !

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: