Ekspor Batubara Segera Dibatasi
PLN Diminta Bangun Pembangkit Tenaga Uap
JAKARTA-Upaya pemerintah merealisasikan surplus energi di masa depan terus dilakukan. Dalam waktu dekat, pemerintah berencana membatasi ekspor batubara dan meningkatkan konsumsi dalam negeri. Langkah itu juga dibarengi dengan mendorong PT PLN untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara.
Kepala Bidang Informasi Badan Geologi Kementerian ESDM Prima Muharam Hilman mengatakan, rencana itu dilakukan karena ekspor batubara berlebihan. Prosentasenya dibanding penggunaan dalam negeri, antara 90:10 atau 80:20. \"Ingin mengubah paradigma, bahwa batubara bukan komoditi. Tapi, sumber energi,\" ujar Prima, kemarin (24/11).
Dari pembatasan itu, diharapkan terjadi pergeseran prosentase hingga 50:50. Seimbang antara ekspor dan penggunaan batubara di dalam negeri. Salah satu caranya adalah membatasi produksi. Selama ini, menurut dia, produksi batubara dibiarkan mengikuti pasar. Saat harga naik, produksi banyak. Ketika harga turun, produksi seddikit. \"Nanti pemerintah akan membatasi produksi. Katakanlah 450 juta ton per tahun. Ekspor dikurangi, di coba misal 200 juta untuk dalam negeri, sisanya baru untuk ekspor,\" terangnya.
Selain mendorong pembatasan ekspor, pemerintah mendorong PLN untuk membangun PLTU Batubara. Sebagai perusahaan pelat merah, kata Prima, PLN diharapkan tidak membicarakan bisnis dalam arti untung dan rugi.
Nanti, akan diatur lebih baik lagi soal kapan mulai pembatasan produksi dan pembuatan PLTU Batubara. Meski tidak menyebut kapan pastinya, Prima mengatakan wacana sudah ada. Masuk dalam rencana umum energi nasional (RUEN) dan rencana umum energi daerah (RUED). \"Soal pembangkit sudah ada, sudah didorong. Kalau lancar, 2025 tidak akan kekurangan energi,\" ucapnya optimistis. Tidak hanya itu, efek positif lainnya adalah minyak dan gas Indonesia aman karena tidak terlalu dieksploitasi.
Koordinator Penyelidikan Energi Fosil (PEF) Asep Suryana mengatakan, cadangan batu bara Indonesia hanya tinggal 3 persen di total cadangan dunia. Meski sedikit, itu tidak membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang paling agresif dalam ekspor batubara. Data 2010, produksi mencapai 336 juta ton dengan ekspor 316 juta ton.
Dari data itu terlihat jumlah konsumsi dalam negeri hanya 20 juta ton. Sangat sedikit. Padahal, fakta pengelolaan batubara yang lebih mudah dibanding energi lainnya bisa dijadikan landasan untuk lebih bijak. \"Batubara sebagai sumber energi yang paling siap untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,\" tegasnya.
(dim/agm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: