Lima Menit Menunggu, Air Asia Hilang

Lima Menit Menunggu, Air Asia Hilang

                Menurut kabar, kecelakaan itu disebabkan karena radar ATC tidak dilengkapi citra untuk memetakan awal comulunimbus. Pasalnya BMKG sudah menyatakan bahwa di daerah itu banyak kumpulan awan tersebut.

                Menurut Kapuskom Kemenhub JA Barata, mengakui bahwa ATC tidak bisa memetakan awan, hanya pergerakan pesawat saja. Namun hal itu menurut dia tidak menjadi masalah. Sebab setiap pesawat akan tinggal landas pasti mendapatkan laporan dari BMKG. \"Gak ada masalah. Di seluruh dunia ATC cuma untuk melihat perggerakan pesawat. Selain itu kami sudah mendapatkan bantuan dari BMKG. Pas itu cuaca Surabaya sedang cerah,\" jelasnya.

                Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan, pihaknya telah melanjutkan informasi peristiwa tersebut kepada  pemerintahan negara lain yang terkait. Seperti yang diketahui pesawat tersebut juga membawa tiga warga negara (WN) Korea Selatan; satu WN Inggris; satu WN Singapura; dan satu WN Malaysia. Selain itu, terdapat satu WN Perancis yang menjadi co-pilot pesawat tersebut.

                \"Begitu mendengar informasi, kami langsung mengadakan komunikasi pada level menlu dengan beberapa negara. Kami yakinkan bahwa semua negara yang WN-nya tercantum pada manifest sudah mengetahui hal tersebut. Kami juga terus komunikasi dengan Menteri Perhubungan untuk informasi terbaru,\" jelasnya.

                Selain negara korban, pihaknya juga menerima tawaran bantuan dari negara-negara tetangga. Misalnya, Pemerintah Singapura yang menawarkan bantuan unit pesawat C130. Kemudian, pemerintah Australia juga menawarkan pesawat P3 Orion milik militer Australia.

                \"KBRI Singapura juga telah menugaskan tim khusus di Bandara Changi. Mereka akan bekerjasama dengan operation room Air Asia. Sedangkan, tim dari Kemlu bergabung dengan crisis centre di Bandara Soetta,\" ungkapnya.

                Di sisi lain, pihak perwakilan pemerintah Korea Selatan  mengaku terus berdoa atas keselamatan dari semua korban pesawat Air Asia QZ8501. Sebagai pemerintah yang menaungi tiga penumpang di pesawat tersebut, dia mengaku siap membantu proses pencarian. Saat ini, pemerintah Korea sedang berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia untuk mengirimkan satu unit pesawat bantuan.

                \"Kami mengucapkan terimakasih atas informasi yang cepat dan koordinasi yang baik dari pemerintah Indonesia.\"Kedutaan Besar Korea berharap agar kegiatan pencarian dan penyelamatan para penumpang dan awak pesawat yang dilakukan berjalan lancar,\" ujar atase media, Rezky Seokgi-kim?.

Basarnas Pastikan Pesawat Jatuh

Kepala Basarnas Indonesia Agus Hermanto memastikan pesawat Air Asia nomor penerbangan QZ 8501 jatuh. Titik jatuh diperkirakan di koordinat 03 menit 38 menit 4 detik lintang selatan dan 109 menit 42 detik 21bujur timur. Hingga tadi malam tim pencari yang terdiri dari TNI, Polri, dan Basarnas masih bergerak menuju lokasi.

  Agus menjelaskan, informasi yang diterima pesawat memuat bahan bakar dengan kapasitas empat jam. Logikanya, hingga saat ini pesawat tidak lagi berada di udara. Bila jatuh di darat, pasti terjadi ledakan dan jejaknya mudah diketahui. Namun kali ini perkiraan berada di laut.

  Apalagi dari koordinat kontak terakhir, diperkirakan berada di Teluk Kumai. Lokasi tersebut sekitar 100 mil dari Pangkalan Bun.  Tim pencari dari Bazarnas, TNI, maupun Polri sudah bergerak menuju ke lokasi.

  Agus meminta keluarga korban tetap tenang. Setiap pilot memiliki insting untuk mengutamakan keselamatan. Apalagi pendaratan di atas laut dinilai lebih aman dibanding darat. Potensi terjadi ledakan sangat kecil. \"Itu dilihat dari aspek logika,\" ucapnya. 

  Beberapa tim Basarnas di wiayah sudah menuju lokasi. Tiga di antaranya dari Palembang, Pontianak, dan Pangkal Pinang. Lalu kapal milik TNI dan pesawat CN 235 dikerahkan menuju lokasi.

  Hermanto mengatakan, pencarian akan dilaksanakan selama tujuh hari. Asumsinya masih ada yang bisa tertolong.  \"Kami akan berusaha semaksimal mungkin,\" ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: