>

Perdagangan RI Dengan ASEAN Defisit

Perdagangan RI Dengan ASEAN Defisit

JAKARTA- Jelang penerapan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), kapasitas ekonomi RI diuji. Indonesia kembali mencatat defisit perdagangan dengan negara-negara di kawasan ASEAN. Per November 2014, neraca dagang Indonesia terhadap ASEAN defisit hingga USD 45,8 juta. Sementara secara keseluruhan sejak Januari hingga November 2014, defisit yang sama mencapai USD 1,07 miliar.

                Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memaparkan, mayoritas ekspor Indonesia menuju negara-negara tujuan di ASEAN menurun pada periode tersebut. Misalnya pada November 2014, ekspor ke Singapuran mencapai USD 717 juta, atau menurun 11,87 persen dari Oktober (month to month/mtm) yang sebesar USD 813,7 juta.

                Begitu pula dengan negara lainnya seperti Malaysia, ekspor non migas anjlok 14,35 persen (mtm) dari USD 590,7 juta, menjadi USD 506,0 juta. Dengan Thailand, ekspor Indonesia juga turun mencapai 11,84 persen (mtm) menjadi USD 371,9 juta dari USD 421,8 juta. \"Dengan negara ASEAN lainnya, ekspor juga anjlok 14,69 persen (mtm) dari USD 757,7 juta ke USD 646,4 juta,\" jelasnya.

                Sebaliknya, penurunan nilai importasi Indonesia dari barang-barang non migas negara ASEAN tidak bisa mengompensasi turunnya angka ekspor. Contohnya, per November 2014, nilai impor dari Singapura turun 28,61 persen (mtm) dari USD 1,00 miliar ke USD 715,4 juta. Sementara dengan Thailand, menurun 7,70 persen ke USD 733,9 juta dari USD 795,1 juta. Sedangkan dengan Malaysia, impor turun 11,86 persen dari USD 524,4 juta ke USD 462,2 juta.

                \"Hanya dengan negara ASEAN lainnya, impor kita naik 9,95 persen (mtm). Dari USD 341,6 juta ke USD 375,6 juta,\" terangnya.

                Sebelumnya, kinerja perdagangan Indonesia kembali mencatat defisit. Pada periode November 2014, nilai neraca perdagangan mengalami defisit USD 420 juta. Angka tersebut menjadi rapor merah mengingat pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), Indonesia membukukan surplus sebesar USD 776,8 juta.\"\"\"\"ï ¿½\"\"\"

                Defisit pada November 2014 dipicu oleh defisit di sektor minyak dan gas (migas) yang mencapai USD 1,36 miliar. Besarnya importasi komoditas migas itu menghambat kinerja sektor non migas yang sebetulnya surplus USD 940 juta. Dengan demikian, secara keseluruhan kinerja perdagangan sejak Januari hingga November 2014 defisit USD 2,07 miliar. \"Total neraca non migas surplus USD 10,02 miliar. Tapi migas defisit USD 12,09 miliar,\" ungkapnya.

                Nilai ekspor Indonesia pada November 2014 mencatat USD 13,62 miliar, atau menurun 11,29 persen dibandingkan Oktober (mtm) sebesar USD 15,35 miliar. Dibandingkan November 2013, nilai ekspor juga turun 14,57 persen (yoy) dari USD 15,94 miliar. Suryamin membeberkan, ekspor non migas pada November 2014 mencapai USD 11,51 miliar, atau turun 10,64 persen (mtm) USD 12,88 miliar. Ekspor non migas juga menurun 12,62 persen (yoy) dari USD 13,17 miliar. Total ekspor dari Januari hingga November 2014 turun menjadi USD 161,67 miliar, dari USD 182,55 miliar (yoy).

(gal)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: