HMSP Likuidasi Usaha Singapura
Sampoerna Bubarkan Anak Usaha di Singapura
JAKARTA- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kembali melakukan perampingan struktur organisasi perusahaan dengan melakukan likuidasi terhadap anak usaha. Kali ini giliran anak usaha di Singapura, Sampoerna Asia Pte Ltd (Sampoerna Asia) yang operasionalnya dibubarkan.
Corporate Secretary HMSP, Maharani Djody Putri, menyatakan proses likuidasi anak perusahaan perseroan yang berdomisili di Singapura itu telah tuntas. \"Likuidasi anak perusahaan Perseroan yaitu Sampoerna Asia telah selesai pada 3 Januari 2015,\" ungkapnya dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin.
Head of Regulatory Affairs, International Trade, and Communications HMSP, Elvira Lianita, menyatakan likuidasi tersebut dilakukan dengan pertimbangan strategi bisnis Sampoerna secara keseluruhan. \"Dan proses (likuidasi)nya telah dimulai sejak 6 Juni 2012,\" ujarnya, kemarin.
Kegiatan operasional Sampoerna Asia sendiri, kata dia, telah dihentikan sejak beberapa tahun terakhir dan perusahaan tersebut sudah tidak memiliki karyawan.
Pada pertengahan tahun lalu, HMSP juga menyatakan membubarkan anak perusahaan yang bergerak di bidang distribusi, PT Handal Logistik Nusantara. Perusahaan tersebut sudah menjadi target restrukturisasi sejak 2009.
Sama seperti Sampoerna Asia, perusahaan berdomisili di Singapura itu juga sudah tidak beroperasi sejak beberapa tahun terakhir.
Pada 2009 manajemen HMSP memang sudah menyampaikan adanya upaya restrukturisasi terhadap tiga anak usaha termasuk PT Handal Logistik Nusantara. Dua lainnya adalah PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas dan PT Sampoerna Printpack. Tujuan restrukturisasi saat itu adalah efisiensi menyiasati ketatnya persaingan di industri produk tembakau.
Pada penutupan perdagangan kemarin saham HMSP turun 125 (0,18 persen) menjadi Rp 67.525 per saham. Kapitalisasi pasar saham (market cap) HMSP kemarin ada di tempat kedua daftar top market cap di BEI dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp 296 triliun atau mewakili 5,7 persen dari total market cap. Di urutan pertama daftar market cap terbesar ditempat PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 320 triliun (6,2 persen), dan di tempat ketiga ada PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 285 triliun (5,5 persen).
(gen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: