>

Beras Oplosan Diduga Mengandung Klorin

Beras Oplosan Diduga Mengandung Klorin

Sementara itu, pemilk PT Sejahtera, Alex, tidak terima gudang miliknya ditutup. Dia mengaku memiliki izin resmi dari pemerintah dan bulog. Makanya, dia menolak menandatangani surat penyegelan yang disodorkan pihak kepolisian. Menurut Alex, usahanya itu sudah berjalan sejak 20 tahun lalu, kenapa baru saat ini dipersoalkan. Lagi pula, yang menjadi persoalan masih tanda tanya besar baginya. Karena beras bulog yang diperjualbelikannya itu merupakan beras-beras premium yang boleh dikomersialkan. Bukan beras bulog bersubsidi.

Bahkan lanjut  Alex, usahanya itu justru diminta oleh pihak bulog untuk membantu menjual beras yang memang sudah dikomersialkan, dengan harapan beras di pasaran tetap stabil, tidak ada inflasi. Lagi pula dirinya tidak mengambil keuntungan yang berlebihan. hanya lima persen.

“Tidak ada yang salah, izin lengkap. Ini beras yang boleh dikomersialkan. Saya sudah puluhan tahun usaha ini,” ujarnya.

Saat ditanya soal beras temuan yang disebut dewan tidak layak konsumsi karena hancur dan berkutu, Alex menegaskan bahwa semua beras yang ada di dalam gudangnya itu layak untuk dikonsumsi.

 “Memang  ada beberapa yang rusak, tapi di sinilah yang namanya usaha, tentunya sebagai manusia beras yang rusak tidak dijual. Makanya ada pekerja yang memilah beras sebelum dikemas ulang,’’ katanya.

Lebih lanjut Alex menjelaskan, terkait pengemasan ke karung ukuran 20 kg dan 10 kg dengan berbagai merek, lebih karena kemampuan masyarakat tidak sama. Ada masyarakat yang hanya mampu membeli 10 Kg dan 20 Kg, makanya dikemas dengan ukuran seperti itu. Tapi jika ada masyarakat yang membeli langsung 50 Kg juga dijual.  “Intinya kami hanya membantu bulog menjual beras ini. Merubah kemasan dan ukuran diperbolehkan, sesuai dengan izin,” tegasnya.

(Cok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: