>

Sentimen Global Positif

Sentimen Global Positif

JAKARTA - Kekuatan naik Indeks harga saham gabungan (IHSG) akan diuji pada awal pekan ini. Pada penutupan perdagangan akhir pekan kemain IHSG menguat 30,754 poin (0,576 persen) ke level 5.374,165.

Head of Analyst PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, memerediksi pada perdagangan Senin (16/2) IHSG akan berada pada rentang support 5.349-5.368 dan resistance 5.382-5.389. IHSG akhir pekan sanggup melampaui area target resistance (5.349-5.350) dan mampu bertahan di atas area target support (5.315-5.338). “Sekali lagi IHSG mampu melampaui kekhawatiran kami dengan bertahan pada tren kenaikannya. Bahkan kembali menimbulkan utang gap 5.346-5.352,” ujarnya.

Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, meski masih mengharapkan adanya peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan namun dengan adanya utang gap tersebut mampu memunculkan peluang untuk dan menimbulkan potensi pembalikan arah. “Diharapkan penguatan pada laju bursa saham global mampu mengimbangi potensi tersebut sehingga IHSG masih berkesempatan untuk tetap berada di jalur hijaunya,” terusnya.

Bursa saham global terutama bursa saham Amerika Serikat (AS) memang menguat pada akhir pekan; indeks S&P 500 menguat 0,41 persen, indeks Nasdaq menguat 0,75 persen, dan indeks Dow Jones Industrial naik 0,26 persen. Pasar saham AS masih melanjutkan kenaikan meski juga diiringi dengan laju harga minyak mentah yang cenderung melemah. Tampaknya meredanya ketegangan di Rusia-Ukraina yang dibarengi ekspektasi positif penyelesaian masalah utang Yunani memberikan angin segar bagi bursa saham AS untuk dapat melanjutkan kenaikannya.

Bursa saham Eropa juga mencoba bertahan di zona hijaunya. Ekspektasi positif akan tercapainya kesepakatan antara Rusia dan Ukraina yang terlihat dari adanya genjatan senjata memberikan sentimen positif bagi laju bursa saham Eropa melanjutkan kenaikannya. Meski terdapat rilis tetapnya pertumbuhan GDP Perancis namun dapat diimbangi dengan kenaikan GDP Jerman yang diikuti kenaikan juga pada GDP Italia dan Zona Euro. “Di sisi lain, melunaknya sikap Yunani dan Uni Eropa terhadap penyelesaian masalah utang Yunani turut menambah sentimen positif,” imbuhnya.

(gen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: