>

Rupiah Menuju Rp. 14.000 per USD

Rupiah Menuju Rp. 14.000 per USD

‘’Beredarnya spekulasi akan lebih baiknya rilis Kebijakan Ekonomi Jilid 3 oleh pemerintah Indonesia yang lebih mengedepankan pada pembenahan kondisi makroekonomi yang lebih konkret dan disertai dengan bumbu optimisme dari Presiden Joko Widodo yang meyakini pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada semester II nanti akan lebih baik dibanding semester I, menambah sentimen positif,’’ungkapnya.

Persepsi akan positifnya kebijakan penempatan dana hasil ekspor di dalam negeri bagi peredaran USD dan Rupiah juga diapresiasi. Namun tetap harus dapat menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan dan mencermati sentimen di pasar.

”Masih berlanjutnya penguatan pada Rupiah tentunya memberikan peluang kenaikan lanjutan. Akan tetapi, di sisi lain adanya pelonggaran moneter oleh Jepang membuat Yen melemah terhadap USD sehingga juga terdapat potensi pembalikan naik bagi USDmeski tipis. Diharapkan kenaikan indeks USDtidak mengurangi potensi kenaikan lanjutan pada laju Rupiah,’’harapnya.

Sentimen dari global berupa masih berlanjutnya kenaikan pada sejumlah harga komoditas dan masih adanya sentimen terkait berkurangnya tekanan kenaikan Fed ratesehingga memberikan hawa positif pada laju bursa saham Asia. Adanya pertemuan antara Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok untuk membahas langkah-langkah strategis untuk mengatasi perlambatan ekonomi di kawasan tersebut turut menambah sentimen baik.

Pada perdagangan Rabu (7/10) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4.378dan resistance di rentang 4.486. Laju IHSG bertahan di atas area target support 4.240- 4.315 dan mampu melampaui target resistance 4.356 - 4.367.

Kenaikan IHSG terlihat lebih cepat dibandingkan dengan kenaikan Rupiah. Saat ini IHSG sudah mencetak rekor tertingginya dalam 1 bulan terakhir, sementara Rupiah masih sama nilainya dengan di awal bulan September lalu. ‘’Hal ini mengindikasikan bahwa jika korelasi yang sama masih akan terus berlanjut, IHSG kemungkinan masih akan terkoreksi terlebih dahulu dalam jangka pendek sehingga dapat kembalibergerak selaras dengan nilai tukar rupiah. Tetap cermati sentimen yang ada,’’  ulasnya.

(dee/ken/wir/gen/owi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: