Wenger Harus Kerja Keras
”Pertandingan yang kami jalani akan sangat ketat. Namun kami tak akan menyerah dalam pertandingan ke depan. Kami berdoa Bayern menang atas Olympiacos dan kami mengatasi Zagreb. Lalu pertarungan hidup mati ditentukan lawan Olympiacos di laga pamungkas grup,”tambah pria asal Prancis itu.
Wenger menyebut lini pertahanannya sebagai titik lemah ketika lawan Bayern. Bayern yang menguasai ball possesion sampai 64 persen membuat Arsenal mati kutu. Gaya Arsenal yang bermain counter attack diredam dengan memasang jebakan offside yang tinggi. Arsenal pun terkena offside tiga kali.
Dari statistik whoscored, Bayern melancarkan 23 tembakan dan 13 diantaranya shots on target. Semantara Arsenal jauh di bawahnya. Arsenal hanya melancarkan tujuh tembakan dan hanya dua yang shots on goal.
”Kami bermain bukan sebagai saatu kesatuan. Kami menampilkan permainan individu yang gampang diobrak-abrik lawan. Kami tanpa pressing di laga ini. Sungguh memalukan,”tambah Wenger.
Para gelandang Arsenal seperti kehilangan akal menyetop gempuran Bayern. Angka akurasi passing Bayern menyentuh 91 persen. Dari 746 umpan, 681 sukses. Bandingkan Arsenal yang (Cuma) separuhnya. Dari total 341 umpan, 268 diantaranya sukses.
Perubahan dua nama bek di kubu Arsenal membuat Bayern sukses mengeksplorasi. Terutama dari sisi sebelah kanan pertahanan Arsenal. Serangan Bayern menusuk dari sisi kiri berada di angka 41 persen.
Absennya Hector Bellerin karena cedera paha di sisi pertahanan kanan lalu digantikan Mathieu Debuchy berakibat fatal. Lalu Laurent Koscielny yang digantikan Gabriel Paulista semakin memperparah kondisi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: