Pembelian Alat Bedrum Samisake Tak Sesuai Standar
KUALATUNGKAL - Bantuan yang diperuntukkan kepada warga miskin dari pemerintah provinsi jambi yang bertajuk Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) di Tanjabbar khususnya Kecamatan Tungkal Ilir Kelurahan Tungkal Harapan RT 01, diduga dislewengkan aparat yang tak bertanggung jawab. Betapa tidak, bahan yang seharusnya baik secara keseluruhan diduga tak sesuai dengan harga satuan pembelian.
Hal tersebut diketahui setelah beberapa orang tetangga yang membantu dan melihat keadaan rumah seorang ibu-ibu janda yang menerima program tidak sesuai dengan keadaanya. Tercatat dalam laporan yang diterima oleh tuan rumah yaitu, Seng satu kodi dihargai Rp. 880.000, papan lantai 2x20 setengah kubik Rp. 1.250.000, tongkat 6 batang Rp. 510.000, kukup 5 batang 125.000, bruti 36 50 batang Rp 3.750.000, bruti 24 inchi P.5 M 2 batang Rp.110.000, Bruti 24 Inchi P.3 M 3 batang Rp. 165.000, GRS 20 keping Rp. 1.500.000, paku 2 Inchi 2 Kg. Rp. 30.000, paku 3 Inchi 1 Kg Rp.15.000, Paku 2,5 Inchi 2 Kg Rp. 30.000, paku GRC 1 kotak Rp.30.000, paku seng 2 kg Rp. 60.000, dan cat air 2 kaleng Rp.90.000.
\"Kami kasian liat warga yang mendapat bantuan begini, seharusnya kita sama-sama senang warga yang tidak mampu dapat bantuan, kalau begini kan kasian dengan ibu itu, nanti belum apa2 rumahnya cepat rusak karena papannya tidak baik, itu seperti papan pulai saja,\" ujar Marwansyah, tokoh pemuda di Kelurahan Tungkal Harapan sambil memperlihatkan kayu yang diantar petugas, Senin(9/11) kemarin.
Lurah Tungkal Harapan, Usman, mengaku di kelurahannya, ada 3 titik tempat bedah rumah dari Samisake. Disinggung mengenai kualitas bahan, ia tidak bisa berkomentar banyak karena hal tersebut wewenang kecamatan.
\"Langsung camat aja kalau tanya bahn, kita bisa lihat lah sendiri Kualitas memang terlihat buruk. Saya juga dapat aduan dari masarakat.Ada suplayer yang ditunjuk kecamatan. Tapi dak tau bagaimana ini jadinya begini,\" ungkapnya.
Sedangkan Camat Tungkal Ilir, M Nur Kasim, membenarkan kondisi bahan yang diterima penerima Bedrum, sangat tidak baik. \"Itu kan kalau masalah bahan, bisa dikomplain dan bisa dikembalikan karena itu urusan suplayer yang membeli bahan,\" ujarnya.
Mengenai, tingginya bahan di RAB yang diterima oleh penerima bedrum pihaknya berkilah selain urusan suplayer ada potongan pajak 11,5 persen 2 persen tukang. \"Semuanya awalnya sudah diraapatkan, antara penerima dan suplayer dan kecamatan, harga yang ditetapkan sudah termasuk transportasi dan pajak makanya lebih besar,\" ungkap camat didampingi sekertaris kecamatan. (sun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: