Amerika Target Investasi Rp 820 T
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengincar investasi asing dalam jumlah besar dari perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Dari Negeri Paman Sam itu, ditargetkan ada tambahan investasi USD 61 miliar atau sekitar Rp 820 triliun dalam lima tahun ke depan.
‘‘Investasi dari Amerika Serikat bukan hanya soal besaran modal. Tapi, perusahaan besar yang masuk itu juga berpengaruh dalam menarik investasi dari negara lain ke Indonesia. Mereka rata-rata multinasional dan mengelola brand kelas global,’‘ ujar Menperin Saleh Husin setelah menemui delegasi US-ASEAN Business Council kemarin (12/11).
Menperin mengatakan, investor Amerika telah menanamkan modal di banyak sektor industri. Diharapkan, Amerika menanamkan semakin banyak modal di sektor telematika, industri logam, industri makanan dan minuman, serta bidang jasa logistik. ‘‘Masih banyak peluang usaha yang bisa dimasuki investor Amerika Serikat,’‘ tuturnya.
Perusahaan Amerika yang telah masuk Indonesia, antara lain, Coca-Cola, Google, IBM, Intel, HP, Merck, Nike, Philip Morris, Visa, Procter & Gamble, Boeing, dan Ford. Selain itu, di sektor energi dan tambang, terdapat nama besar seperti Chevron, Freeport, BP, dan ExxonMobil. ‘‘Mereka membawa banyak teknologi tinggi yang dioperasikan tenaga kerja lokal,’‘ terang dia.
Amerika memang negara yang penting bagi Indonesia. Sejak 2010 hingga kuartal III 2015, nilai investasi negara itu menduduki peringkat ketiga setelah Singapura dan Jepang. Nilai penanaman modal Amerika Serikat (AS) tercatat sebesar USD 8,24 miliar. Khusus tahun ini hingga September, aliran investasi Amerika mencapai USD 853,7 juta.
Sesuai dengan kajian Partners in Prosperity: US Investment in Indonesia, target realisasi penanaman modal AS di Indonesia tercatat USD 61 miliar dalam lima tahun ke depan untuk membantu pemerintah mencapai target investasi dan pertumbuhan. ‘‘Diharapkan hubungan kita bertambah erat dan makin banyak perusahaan Amerika yang berinvestasi di Indonesia,’‘ sebut dia.
Menperin menambahkan, peluang peningkatan investasi semakin terbuka seiring dengan dikeluarkannya paket-paket kebijakan ekonomi yang mengusung semangat kemudahan berbisnis untuk menggerakkan ekonomi dan pengembangan industri nasional.
‘‘Kami berharap Amerika ikut mengembangkan industri nasional serta menjajaki peluang-peluang yang ada,’‘ ucap dia.
(wir/c11/oki)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: