Pengusaha Desak Bank Turunkan Bunga
BANDUNG - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali menyuarakan perlunya penurunan suku bunga kredit perbankan untuk melawan perlambatan ekonomi. Pebisnis berpendapat, Semua paket kebijakan yang dirilis pemerintah akan berjalan baik jika diser.
‘’Masih banyak kebijakan pemerintah yang bertolak belakang dengan kebutuhan pelaku usaha sehingga para pengusaha sulit untuk menaikkan daya saing. Padahal persaingan usaha semakin ketat, terutama saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),’’ujar Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto disela Musyawarah Nasional Kadin ke-VII kemarin (23/11)
Menurut pria yang biasa dipanggil SBS ini, pelaku usaha mengharapkan adanya penurunan suku bunga kredit perbankan. Pasalnya suku bunga pinjaman di Indonesia merupakan yang paling tinggi di ASEAN. ‘’Bahkan mungkin tertinggi di dunia, karena kita double digit, padahal di banyak negara cuma single digit,’’tukasnya.
Oleh karena Kadin mendesak pemerintah untuk segera menurunkan suku bunga kredit perbankan untuk memperkuat daya saing pelaku usaha.’’Ini sangat penting karena penurunan suku bunga akan berpengaruh besar terhadap daya saing kita untuk menghadapi negara lain. Kalau yang lain bisa lima persen, kita harus mendekati itu,’’sebutnya.
Selain itu, SBS berharap agar pengusaha lebih banyak dilibatkan dalam merancang kebijakan pemerintah. Dengan begitu, hasilnya juga dapat sesuai yang diharapkan pelaku usaha.’’Masukan dari dunia usaha penting, ke depan pengusaha tidak boleh hanya menjadi objek atau penonton saja, tapi harus ikut merancang kebijakan yang diperlukan,’’tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Indonesia, Suryani S. Motik menilai pemerintah dihadapkan pada pilihan menang atau kalah dalam bersaing di era MEA. Sebab tanpa ada kebijakan yang fundamental, Indonesia akan bisa dikahalhakn dengan mudah oleh negara tetangga.’’Kalau negara lain bunga bank 4-5 persen, kita 12 persen pasti sulit bersaing,’’terangnya.
Pelaku usaha di Indonesia, kata Suryani, masih dihadapkan pada permasalahan mendasar yaitu tingginya suku bunga dan besarnya pajak. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk merangsang sektor riil namun jika kedua hal itu belum diperbaiki maka daya saing sulit terdongkrak.’’Kalau mau menang ya diperbaiki,’’tandasnya.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta para pengusaha untuk tidak terlalu banyak menuntut. JK justru meminta para pengusaha agar taat membayar pajak. ‘’Jangan protes bunga tinggi, tidak ada pelabuhan. Tanpa pajak kita tidak bisa buat apa-apa dan itu kembali pada anda. Anda bayar pajak kita bikin jalan. Anda tidak bayar ada sanksinya,’’cetusnya.
Dalam Munas Kadin, JK mengajak pengusaha untuk memilih ketua umum KADIN periode 2015-2020 yang terbaik. ‘’Mari kita melakukan pemilihan secara baik,demokratis dan profesional. Kita harapkan Munas ini akan menghasilkan pimpinan yang terbaik. Pemerintah mendukung semua calon ketua umum Kadin dan akan mendukung siapapun yang terpilih,’’jelasnya.
Pemilihan Ketua Umum KADIN pada Munas VII diikuti oleh dua calon yakni Rosan P. Roeslani yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial serta Rachmat Gobel, yang menjabat Wakil Ketua Umum bidang Infarstruktur yang merupakan mantan Menteri Perdagangan. Kedua calon akan ditentukan oleh 134 pemegang hak suara dari 34 DPD Kadin provinsi se-Indonesia.
(wir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: