>

Program Agroforestri Diduga Diselewengkan

Program Agroforestri Diduga Diselewengkan

 

KERINCI- Program Agroforestri di Kerinci dinilai menguntungkan oknum pejabat Dishutbun Kerinci. Pasalnya, pulihan ribu batang bibit untuk budidaya tanaman hutan ini diduga diadakan oleh oknum pejabat Dishutbun Kerinci.

Informasi yang diperoleh Jambi Ekspres, program agroforestri ini dilaksanakan di tiga lokasi, yakni di Desa Sungai Gelampeh Kecamatan Gunung Kerinci, kemudian Desa Dusun Dalam, Kecamatan Siulak dan Desa Pematang Lingkung, Kecamatan Batang Merangin.

Setiap Desa/kelompok mendapatkan dana sebesar Rp 191 juta dengan pemberian bibit surian atau sengon sebanyak 30 ribu batang. \"Dana itu dibagi dua Rp 72 juta masuk rekening kelompok, Rp 100 juta untuk bibit,\" ungkap sumber.

Namun, anehnya bibit dan pupuk diadakan oleh oknum pejabat Dishutbun Kerinci dengan meminjam CV orang lain untuk mengelabui. \"CV itu dipinjam, sedangkan bibit itu punya oknum pejabat Dishutbun sendiri yang ditangkar dirumahnya,\" ucap sumber.

Selain bibit diadakan sendiri, oknum pejabat dibantu oleh anak buahnya juga mengambil banyak keuntungan dari penjualan bibit. Dimana satu batang bibit dijual Rp 1500, sedangkan harga aslinya Rp 1000 per batang. \"Harga dipatok Rp 1500,\" katanya.

Tidak hanya itu, bibit yang diberikan kepada petani pun sudah kedaluarsa. \"Bibit yang diberikan sudah banyak yang mati dan kedaluarsa, akarnya sudah menembus polibek,\" bebernya.

Kepala Dishutbun Kabupaten Kerinci, Efrawadi mengatakan, program agroforestri saat ini masih berjalan. Dia membenarkan program ini dilaksanakan ditiga lokasi. \"Ya, di mudik dua lokasi dan dihilir  satu lokasi,\" ujarnya.

Disebutkannya,  bibit dibeli kepada penangkar binaan Dishutbun oleh pihak ketiga. \"CV-nya milik orang Semurup, silahkan tanya pemilik CV langsung,\" ujarnya.

Disebutkannya, pembinaan penangkar tanaman hutan ini merupakan tupoksi pihaknya. Karena adanya penangkar, pihaknya tidak membeli bibit dari luar.\"Kalau kita bawa bibit dari luar Kerinci, sampai di Kerinci haya 10 persen yang hidup, lebih baik beli di Kerinci,\" ucapnya.

(dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: