Tahun Baru, Harga BBM Turun
Harga Solar Turun Rp 500,
Premium Rp 300 per Liter
JAKARTA-Pemerintah merespons terus anjloknya minyak dunia dengan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya premium dan solar. Rencananya, harga baru untuk dua bahan bakar itu diumumkan hari ini dan berlaku pada 1 Januari 2016. Kemungkinan besar, solar turun Rp 500 dan premium sekitar Rp 300.
Sinyal positif itu disampaikan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Wiratmaja Puja di kantornya kemarin. Meski diumumkan pada hari ini, dia menyebut harga baru bahan bakar berlaku pada 1 Januari 2016.
‘’Insya Allah turun segitu. Untuk pastinya, tunggu pengumuman resminya besok (hari ini, Red),’’ ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan mekanisme penetapan batas atas dan bawah harga BBM. Jadi, meski minyak dunia lebih jatuh dari saat ini yang ada dikisaran USD 36.31 per barel versi Nasdaq, harga bertahan di titik tertentu. Begitu juga saat minyak dunia kembali menguat.
‘’Banyak negara yang sudah menerapkan pola itu. Bisa jadi solusi yang baik,’’ terangnya. Dulu, disebutkan, kalau batasan itu diperlukan supaya pemerintah punya dana cadangan energi. Jadi, saat harga minyak dunia terlewat mahal pemerintah ada uang untuk memberikan subsidi harga BBM.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan sedang mengkaji dua opsi penurunan BBM. Pertama, tentu saja sesuai dengan harga keekonomian saat ini. Sisi positifnya, masyarakat bisa mendapatkan penurunan harga yang jauh lebih besar karena tidak ada potongan apapun.
Opsi kedua, mulai mengumpulkan dana untuk cadangan energi. Jika itu dilakukan, penurunan harga BBM tidak terlalu besar. Tapi, efek jangka panjang bisa positif karena selain untuk membantu meringankan harga bensin saat minyak dunia naik, juga sebagai anggaran membangun infrastruktur energi.
‘’Logikanya memang mengikuti harga keekonomian. Tapi, berapanya masih dihitung,’’ tutur Sudirman di kantornya kemarin. Menurut mantan Dirut PT Pindad itu, saat ini sebenarnya momen yang pas untuk mulai memupuk dana ketahanan energi. Sebab, harga minyak dunia terus merosot tajam.
‘’Soal itu masih dibahas di internal pemerintah, saya mau konsultasi dengan presiden dulu. Hampir dipastikan (BBM) akan turun,’’ ungkapnya. Soal harga BBM yang baru berlaku pada Januari 2016, sudah sesuai dengan metode yang diambil pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah mengoreksi harga premium dan solar tiap tiga bulan sekali.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, pemerintah tidak perlu terlalu galau karena kedua opsi bisa dijalankan bareng. Tinggal membagi saja, besar ke penurunan harga atau dana ketahanan energi. ‘’Tapi, melihat ekonomi yang sedang melambat, alangkah baiknya condong ke masyarakat dulu,’’ ujarnya.
Alasan yang disampaikan, penurunan harga BBM selalu memberi dampak yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Malah, peluang terjadinya penurunan harga karena ongkos distribusi menurun juga bisa membantu peningkatan daya beli.
‘’Terserah pemerintah, mau kembali ke ekonomian atau condong ke masyarakat,’’ tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: